Istilah Kompresi Mesin menjadi salah satu kosa kata di bidang
otomotif. Ada yang berpendapat bahwa hal itu menunjukkan perbandingan
tekanan udara berbanding bensin/BBM. Benarkah demikian?
(img:4815145260877)
Gambar 1. Skema Mesin 4 tak
(img:4815150421006)
Gambar 2. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (1 silinder)
Mesin 4 tak memiliki 4 langkah kerja yang didasarkan pada konsep
siklus Carnot (Fisika Sains). Yang memenuhi hukum2 termodinamika.
Keempat siklus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Intake (langkah hisap/suction stroke) : penghisapan campuran udara dan bahan bakar (bisa berasal dari karburator atau dari sistem injeksi)
2. Compression Stroke(langkah penambah tekanan)
: campuran udara dan bahan bakar dimampatkan dengan cara piston
bergerak ke arah titik mati atas (ke arah i pada gambar). Campuran
terbaik yang sesuai (stochiometric) adalah 15:1, 15 bagian volume udara
dan 1 bagian volume bahan bakar (bensin).
3. Combustion (langkah usaha/power stroke) : disini
campuran bahan bakar dan udara yang telah dimampatkan dibakar dengan
menggunakan kejutan bunga api listrik yang berasal dari busi. Akibatnya
terjadi pembakaran dan volume fluida/gas hasil pembakaran akan memuai
secara mendadak (dengan suatu nilai daya ) dan akan mendorong silinder
piston ke arah bawah (menuju titik mati bawah; ke arah G pada gambar
1). Dan beberapa derajad sebelum piston mencapai titik mati atas, busi
memercikkan bunga api untuk menyalakan bahan bakar udara, Di sini
tekanan gas hasil pembakaran akan meningkat kira-kira 10x lipat
dibandingkan pada langkah kompresi.
4. Exhaust Stroke (Langkah pembuangan) : di sini gas sisa pembakaran akan dibuang keluar (ke knalpot) melalui exhaust port (J).
Keempat proses tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:
(img:4815155941144)
Gambar 3. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (4 silinder)
Tekanan kompresi adalah tekanan efektif rata-rata yang terjadi di
ruang bakar tepat di atas piston. Tekanan kompresi ini juga dibagi
dengan 2 definisi, tekanan kompresi motorik dan tekanan kompresi
pembakaran.
Tekanan kompresi motorik ini adalah tekanan yang sering di ukur oleh
mekanik dengan alat compression gauge dengan satuan kPa, psi atau bar.
Tekanan motorik akhirnya lebih dikenal dengan tekanan kompresi.
Tekanan ini membaca tekanan kompresi di ruang bakar tanpa adanya
penyalaan busi, caranya dengan memasang compression gauge pada lubang
busi kemudian handle gas kita tarik penuh (full open throttle) kemudian
kita engkol dengan kick starter hingga jarum bergerak naik dan
berhenti pada angka tertentu. Nah angka tadi adalah tekanan kompresi
motorik.
Tekanan kompresi motorik ini kisaran 900 kPa hingga 1400kPa untuk motor standar, atau 9 13 psi.
Yang kedua adalah tekanan ruang bakar. Tekanan ini dihitung saat
mesin menyala atau terjadi proses pembakaran. Pengukuran ini tidak
menggunakan alat compression gauge lagi, namun memakai sensor pressure
yang ditanam di silinder head. Tekanan kompresi pembakaran ini bisa
mencapai 10x lipat dari tekanan motorik. Tekanan ini akhir nya di
gambarkan dalam sebuah diagram grafik P teta (pressure vs derajad
poros engkol).
Pada mesin 2 tak hanya ada 2 langkah:
1. langkah hisap (intake) dan combustion berlangsung bersama-sama, di bagian atas dan bawah piston.
2. langkah buang (exhaust) dan compresi dilakukan bersama2.
kedua proses ini bisa digambarkan sebagai berikut:
(img:4815228622961)
Gambar 4. Visualisasi Sistem Pembakaran 2 Tak (1 silinder)
Nah, yang disebut kompresi mesin atau lebih tepatnya rasio kompresi
mesin adalah perbandingan volume ruang bakar (saat piston berada di
puncak atas / titik mati atas) dengan keseluruhan ruang silinder piston
(ruang bakar dan ruang kompresi). Misal volume ruang bakar diberi nama
Vb dan volume silinder total adalah Vt, serta volume ruang kompresi
adalah Vk maka rasio kompresi bisa dituliskan sebagai
Rasio kompresi: (Vt)/(Vb) = (Vb + Vk) / (Vb)
Misal perbandingan mesin Supra X adalah 9.0:1 artinya perbandingan
Vt/Vb=9. Makin tinggi nilai Vt/Vb maka tenaga yang dapat dihasilkan
mesin akan semakin besar, karena pemampatan udaranya semakin baik.
Mesin-mesin motor sekarang memiliki rasio kompresi yang semakin besar.
Misal Jupiter MX 10,9:1, Yamaha Vixion 10:4:1 dsb. Makin tinggi rasio
kompresi mesin maka membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan makin
tinggi (makin tahan tekanan tinggi sebelum terba
ar). Rasio kompresi 9.0:1 ke bawah cukup diberi premium (dengan
nilai RON-Research Octan Number > 88 ) sedangkan selebihnya
memerlukan pertamax 92 dan di atasnya.
Kalau mesin kompresi tinggi (pertamax) dipaksa diisi premium maka
akan terjadi detonasi/menggelitik, dimana BBM terbakar sebelum TMA,
akibatnya tenaga ngedrop dan yang paling parah piston bisa jebol, atau
stang piston bengkok mau lihat???
(img:4815235423131)
Gambar 5. Piston jebol karena detonasi
(img:4815248343454)
Gambar 6. Setang Piston bengkok karena detonasi
Agar piston tidak jebol bisa diakali dengan memajukan timing
pembakaran, mintalah teknisi bengkel Anda melakukannya. Supaya mesin
kompresi tinggi anda premium-friendly. Untuk motor injeksi ada sensor
BBM, jadi kalo vixion diisi premium sistem akan merubah timing
pembakaran yang sesuai.
Tabel Kompresi Mesin
(img:4815250063497)
Source : http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015854460/share-ilmu-pintar-with-pict-rasio-kompresi-mesin-apakah-itu
Sabtu, 20 Desember 2014
Piston Kawasaki Ninja RR
1.
Tujuan
Berbagi
informasi khususnya mengenai piston original yang digunakan di cylinder linner
Kawasaki Ninja.
2.
Data
Piston : Original Kawasaki Ninja 2 tak (material
dan tipe : unknown)
Tahun beli motor : Mei 2001
Jarak tempuh : ±31,000 km (3 tahun)
Kondisi mesin : Standar 100%
Daerah pemakaian : DKI Jakarta dan Sirkuit Sentul
Catatan: 1000 km pertama di
Sirkuit Sentul, tanpa Inreyend. Max : 180 km/jam.
Service besar hingga saat ini : hanya 2
kali, ketika 5,000 km dan 20,000 km
Service rutin : 1 bulan 1 kali (cuci
filter, cuci karburator) , catatan : setiap kali service, busi dan oli gear box
ganti dengan baru
Oli mesin sejak
pertama beli motor : Shell Advance 2 T (harga pasaran ±Rp 17,500)
Oli gear box : Repsol 4 T 10w / 40
(harga pasaran ±Rp 35,000)
Busi
: NGK B 9 EVX (harga di Otista ±Rp 19,000)
BBM
: Setelah Premix, Pertamax Plus , catatan : tidak pernah isi premium
Ganti
piston baru pada : November 2004 (±31,000 km)
3.
Foto-foto
piston Original Kawasaki
Ninja 2 tak setelah 31,000km pemakaian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Piston
original setelah pemakaian 31,000 km pun tidak terdapat bekas gesekan kuat, aus
(wear), atau bekas benturan kuat. Malahan alur-alur machining pada piston ini
masih ada. (alur machining di foto, agak susah terlihat, tapi pada keadaan
sebenarnya terlihat jelas sekali). Ini membuktikan bahwa sistem lubricating
(pelumasan) pada mesin adalah normal, atau lubricating tercukupi, mengingat
jarak tempuh 31,000 km, dan ada juga pemakaian di Sirkuit Sentul.
3.3 Range (jarak) ring groove piston
Original Kawasaki
|
|
Alat
ukurnya adalah klip jepitan kertas. Dari hal ini diperoleh pelajaran bahwa
piston original Kawasaki
memiliki jarak ring groove yang berbeda, dimana jarak 1st ring
groove lebih besar dari 2nd ring groove seperti terlihat pada
gambar. Hal ini
bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman yang ingin membeli piston ninja,
usahakan membawa semacam jepitan kertas ketika membeli piston ninja untuk
mengukur ini. Karena menurut sumber yang tidak bisa dipercaya, piston palsu made in PULO GADUNG banyak beredar di
pasaran.
Lalu
periksa juga apakah marking tanda panah maupun simbol huruf tercetak jelas atau
asal-asalan. (gambar 6)
|
3.4 Piston Core
bagian langit-langit terbakar
|
|
4. Saran
a. telitilah
sebelum membeli piston. Awas piston made in pulo gadung.
b.
gunakan selalu oli mesin yang sejenis.
Jangan menggunakan minyak sayur.
c.
gunakan BBM yang berkualitas dan sesuai spesifikasi tuntutan mesin.
d.
rajin-rajinlah membersihkan saringan udara dan karburator. Filter jangan
dilepas.
e.
hindari jalanan macet. Kalo perlu ngaso dulu minum kopi di taman suropati.
f.
sebisanya luangkan waktu ke Sirkuit Sentul, karena terbukti sangat baik untuk
kesehatan Rider maupun jeroan mesin.
g.
usahakan jarang-jarang membuka blok, karena risiko baut aus, masuknya debu ke
blok. Debu atau benda asing yang masuk menyebabkan gesekan, sehingga mesin
rawan aus. Sekali lagi, JANGAN LEPAS SARINGAN UDARA.
OK, Sampai jumpa pada episode seputar
komponen Kawasaki
Ninja berikutnya ya!!!!!
Penulis:
Audi Tarantini. (Tulisan ini merupakan hasil pikiran
penulis tanpa maksud atau niat negatif)
membaca kode dan simbol ban
Membaca kode dan simbol Ban Motor
Ban adalah salah satu komponen yang sangat penting, karena
berhubungan langsung dengan aspal jalanan. Pada komponen itulah keselamatan,
pengendalian, akselerasi, pengereman dan berapa luas area tapak ban yang
menempel pada jalan akan memberikan keamanan pada pengendara.
Hal ini penting manakala kita akan mengganti ban kendaraan
entah itu modifikasi atau karena ban aus, ini yang harus diperhatikan. Pada
saat kita akan mengganti ban kendaraan, biasanya kita hanya mengatakan ukuran
ban yang akan kita ganti atau beli, misal ukuran 2.75-17 atau 100/90-18. Karena
parameter itu menunjukan ukuran lebar, tebal dan diameter, tetapi sesungguhnya
masih banyak kode maupun symbol yang harus bikers ketahui agar mendapat ban
yang sesuai dengan spesifikasi yang dinginkan serta mengetahui batasan-batasan
yang aman untuk pemakaian.
Kita simak dari bagian yang paling umum dahulu
untuk standar sebuah ban.
UKURAN BAN.
Ukuran ban biasanya menggunakan sistem metrik (metric system) atau
sistem inci (inch system). Sebagai ilustrasi misal ban mempunyai kode:
100/90-18, dan 2.50-17
bagaimana membacanya?
Ban 100/90-18 ini menggunakan sistem metrik maksud angka pertama
adalah ukuran lebar ban, angka kedua setelah garis miring (/) adalan rasio
dalam persen antara lebar dan tinggi ban dan angka ketiga setelah tanda –
adalah diameter pelek/velg. Jadi ukuran ban dengan kode 100/90-18 jika
diterjemahkan adalah lebar ban 100 mm, tinggi ban 90% x 100= 90 mm dan diameter
dalam ban atau ukuran velg/rim 18 inchi.
Ban 2.50-17 menggunakan sistem inci jadi ukuran ban adalah lebar
2.5 inchi jika diubah menjadi mm, 1 inch = 2.54 jadi lebar ban 63.4 mm, tinggi
ban karena angka kedua setelah garis miring tidak ada dianggap rasionya 100%
jadi tingginya 2.50 inchi dan diameter dalam ban 17 inchi atau ukuran pelek/rim
17 inchi.
UMUR PRODUKSI.
Disalah satu sisi ban biasanya tercetak kode empat angka yang
menunjukan kapan ban diproduksi. Misalnya, 2108 angka tersebut dapat dibaca dua
angka pertama menunjukan minggu, dua angka terakhir tahun pembuatan. Jadi kode
di atas adalah ban diproduksi pada minggu ke-21 tahun 2008. Kode usia produksi
perlu diperhatikan jadi dapat berapa lama ban tersimpan, yang dikuatirkan akan
berpengaruh terhadap performa ban itu sendiri
KODE BAN DEPAN ATAU BELAKANG.
Untuk kode pemakaian ban depan atau ban belakang biasanya di tulis
dengan huruf (alphabet) kode “F” front berarti ban tersebut untuk ban depan
sedangkan “R” rear ban tersebut untuk ban belakang. Biasanya ada perbedaan
bentuk kembangan/pattern ban depan dan belakang dikarenakan fungsinya yang
berbeda untuk ban depan sebagai kemudi dan jika hujan harus bisa mengalirkan
air makanya ban depan biasanya mempunyai alur air. Sedangkan ban belakang
fungsi untuk menggerakan maka membutuhkan torsi yang besar sehingga traksi
sangat dibutuhkan makanya ban belakang biasanya ukuran lebih besar dan tidak
mempunyai alur air.
Tetapi kadang kita juga suka menjumpai ban belakang mempunyai alur
air hanya beda ukuran lebih besar saja.
KODE KECEPATAN MAKSIMUM.
Kode kecepatan maksimun ditulis dengan kode huruf, yang menunjukan
batas maksimal sebuah ban dipacu terus selama 1 jam dengan membawa beban sesuai
spesifikasi standar.
Tabel kecepatan maksimum (Km/jam)
Contoh kasus : ban skutik Honda Beat merek Federal
kode 80/90-14 M/C 40P. Huruf P yang ada dibelakang angka (40P) itu yang
menunjukan kecepatan maksimal. Sesuai table di atas P adalah menunjukan
maksimun kecepatan 150 km/jam.
KODE COMPOUND YANG DIGUNAKAN.
Kode Compound ban ditulis dengan
kode huruf, yang menunjukan ban itu mempunyai kompon yang lunak sampai yang
keras. Kode “S” soft menunjukan compound lunak, “M” medium menunjukan compound
sedang dan “H” hard berarti compound ban keras. Pemilihan kompon ban tergantung
dari kebutuhan misal untuk road race biasanya menggunakan kompon soft dimana
ban dengan kompon soft lebih empuk dan lengket menempel pada aspal tetapi
karena sifatnya lunak maka ban akan cepat habis. Sedangkan medium biasanya
dipakai untuk sehari hari.
Jika ban merek Batllax dengan kode
BT 92 F Radial 120/70 R17 M/C 54H, kode M/C itulah yang menunjukan compound ban
sedang.
ARAH ROTASI BAN.
Arah rotasi atau perputaran ban
ditunjukan dengan tanda panah (Arrow), pemasangan ban harus sesuai dengan arah
panah hal ini karena arah kembangan ban akan sempurna menempel pada aspal, atau
mengalirkan air pada jalan basah serta mendapatkan traksi yang baik. Jika
pemasangan terbalik ban tidak akan menempel pada jalan dan traksinya kurang
baik sehingga ban terasa lebih licin yang bisa membahayakan pengendara.
BEBAN MAKSIMUM BAN.
Indikasi beban maksimum yang dapat
ditahan oleh ban dalam keadaan dingin biasanya dicantumkan dalam diding ban.
Ada yang tertulis langsung bebanya ada juga yang menggunakan indek angka.
Tertulis langsung misal tertulis
Max. Load 212 kg (467 LBS) AT 280 KPa (41 Psi) Cold dapat dibaca: ban tersebut
menahan beban maksimum 212 kg atau 467 lbs dengan tekanan angin maksimal 41 psi
dalam keadaan dingin (kendaraan tidak dipakai)
Menggunakan Indek angka:
(73W) V280 angka 73 adalah angka
indek yang mempunyai standar beban maksimal 365 kg.
dibawah ini table indeks beban maksimum (kg).
• 30= 106, 31=109, 32=112,33=115, 34=118, 35=121,
36=125, 37=128,
38=132,39=136
• 40=140, 41=145, 42=150, 43=155, 44=160, 45=165,
46=170, 47=175,
48=180, 49=185
• 50=190, 51=195, 52=200, 53=206, 54=212, 55= 218,
56=224,57=230,
58=236, 59=243
TIPE BAN.
Pada sisi dinding ban biasanya
dicantumkan pula tipe dari ban tersebut misal TT = Tube Type atau TL =
Tubeless. Ban tube type artinya ban tersebut ban yang menggunakan ban dalam,
sedang tubeless atau radial sudah tidak memerlukan ban dalam lagi.
SIMBOL SEGI TIGA.
Simbol segi tiga disebut Thread
Indication (TWI) atau indicator batas pemakaian. Gambar segitiga pada sisi
dinding ban merupakan batas akhir dari grip atau alur ban, jika alur ban sudah
terkikis habis atau sdudah tipis karena pemakaian maka ban tersebut harus
diganti karena sudah tidak aman lagi.
SIMBOL GARIS WARNA.
Simbol garis warna ini ada pada
lapisan kembangan yang belum pernah dipakai untuk menandakan ban tersebut masih
baru. Karena lapisan ban ini paling luar pada kembangan/pattern maka jika ban
lama dipakai akan habis. Garis warna ada yang satu tetapi ada juga yang lebih
dari satu warna, dan tiap pabrikan biasanya mempunyai warna berbeda missal
putih, merah, kuning, biru dan hijau.
SIMBOL BALANCE.
Simbol balance biasanya berupa
bulatan pada dinding ban, tanda bulat dengan warna berbeda-beda tiap pabrikan
misal kuning, merah ataupun biru. Tanda balance ini harus diperhatikan saat
pemasangan ban, karena itulan titik paling ringan dari tiap ban, di titik itu
pula posisi pentil harus sejajar. Karena pentil ban merupakan titik berat dari
ban.
STRUKTUR BAN.
Tidak semua pabrikan ban
mencantumkan struktur ban, tetapi untuk pabrikan ban dengan kualitas baik
biasanya mencantumkannya. Misal: Tread: 4 nylon, side wall: 2 nylon
1. Tread
adalah bagian tapak ban yang langsung bersinggungan dengan aspal, harus kuat
terhadap benturan, tusukan yang dapat merusak ban. memberikan daya lengket ke
aspal dan daya tahan ban karena gesekan. Jadi Tread ban tersebut terdiri 4
lapisan nylon.
2. Side wall adalah bagian dinding samping kiri
dan kanan ban. Berfungsi sebagai penopang ban.Jadi side wall ban tersebut
terdiri 2 lapisan nylon.
Langganan:
Postingan (Atom)