Sabtu, 20 Desember 2014

Belajar Kompresi pada Sepeda Motor

Istilah Kompresi Mesin menjadi salah satu kosa kata di bidang otomotif. Ada yang berpendapat bahwa hal itu menunjukkan perbandingan tekanan udara berbanding bensin/BBM. Benarkah demikian?

(img:4815145260877)
Gambar 1. Skema Mesin 4 tak

(img:4815150421006)
Gambar 2. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (1 silinder)

Mesin 4 tak memiliki 4 langkah kerja yang didasarkan pada konsep siklus Carnot (Fisika Sains). Yang memenuhi hukum2 termodinamika.

Keempat siklus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Intake (langkah hisap/suction stroke) : penghisapan campuran udara dan bahan bakar (bisa berasal dari karburator atau dari sistem injeksi)
2. Compression Stroke(langkah penambah tekanan) : campuran udara dan bahan bakar dimampatkan dengan cara piston bergerak ke arah titik mati atas (ke arah i pada gambar). Campuran terbaik yang sesuai (stochiometric) adalah 15:1, 15 bagian volume udara dan 1 bagian volume bahan bakar (bensin).
3. Combustion (langkah usaha/power stroke) : disini campuran bahan bakar dan udara yang telah dimampatkan dibakar dengan menggunakan kejutan bunga api listrik yang berasal dari busi. Akibatnya terjadi pembakaran dan volume fluida/gas hasil pembakaran akan memuai secara mendadak (dengan suatu nilai daya ) dan akan mendorong silinder piston ke arah bawah (menuju titik mati bawah; ke arah G pada gambar 1). Dan beberapa derajad sebelum piston mencapai titik mati atas, busi memercikkan bunga api untuk menyalakan bahan bakar udara, Di sini tekanan gas hasil pembakaran akan meningkat kira-kira 10x lipat dibandingkan pada langkah kompresi.
4. Exhaust Stroke (Langkah pembuangan) : di sini gas sisa pembakaran akan dibuang keluar (ke knalpot) melalui exhaust port (J).

Keempat proses tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:
(img:4815155941144)
Gambar 3. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (4 silinder)
Tekanan kompresi adalah tekanan efektif rata-rata yang terjadi di ruang bakar tepat di atas piston. Tekanan kompresi ini juga dibagi dengan 2 definisi, tekanan kompresi motorik dan tekanan kompresi pembakaran.

Tekanan kompresi motorik ini adalah tekanan yang sering di ukur oleh mekanik dengan alat compression gauge dengan satuan kPa, psi atau bar. Tekanan motorik akhirnya lebih dikenal dengan tekanan kompresi. Tekanan ini membaca tekanan kompresi di ruang bakar tanpa adanya penyalaan busi, caranya dengan memasang compression gauge pada lubang busi kemudian handle gas kita tarik penuh (full open throttle) kemudian kita engkol dengan kick starter hingga jarum bergerak naik dan berhenti pada angka tertentu. Nah angka tadi adalah tekanan kompresi motorik.

Tekanan kompresi motorik ini kisaran 900 kPa hingga 1400kPa untuk motor standar, atau 9 13 psi.

Yang kedua adalah tekanan ruang bakar. Tekanan ini dihitung saat mesin menyala atau terjadi proses pembakaran. Pengukuran ini tidak menggunakan alat compression gauge lagi, namun memakai sensor pressure yang ditanam di silinder head. Tekanan kompresi pembakaran ini bisa mencapai 10x lipat dari tekanan motorik. Tekanan ini akhir nya di gambarkan dalam sebuah diagram grafik P teta (pressure vs derajad poros engkol).

Pada mesin 2 tak hanya ada 2 langkah:
1. langkah hisap (intake) dan combustion berlangsung bersama-sama, di bagian atas dan bawah piston.
2. langkah buang (exhaust) dan compresi dilakukan bersama2.
kedua proses ini bisa digambarkan sebagai berikut:
(img:4815228622961)
Gambar 4. Visualisasi Sistem Pembakaran 2 Tak (1 silinder)

Nah, yang disebut kompresi mesin atau lebih tepatnya rasio kompresi mesin adalah perbandingan volume ruang bakar (saat piston berada di puncak atas / titik mati atas) dengan keseluruhan ruang silinder piston (ruang bakar dan ruang kompresi). Misal volume ruang bakar diberi nama Vb dan volume silinder total adalah Vt, serta volume ruang kompresi adalah Vk maka rasio kompresi bisa dituliskan sebagai

Rasio kompresi: (Vt)/(Vb) = (Vb + Vk) / (Vb)

Misal perbandingan mesin Supra X adalah 9.0:1 artinya perbandingan Vt/Vb=9. Makin tinggi nilai Vt/Vb maka tenaga yang dapat dihasilkan mesin akan semakin besar, karena pemampatan udaranya semakin baik. Mesin-mesin motor sekarang memiliki rasio kompresi yang semakin besar. Misal Jupiter MX 10,9:1, Yamaha Vixion 10:4:1 dsb. Makin tinggi rasio kompresi mesin maka membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan makin tinggi (makin tahan tekanan tinggi sebelum terba
ar). Rasio kompresi 9.0:1 ke bawah cukup diberi premium (dengan nilai RON-Research Octan Number > 88 ) sedangkan selebihnya memerlukan pertamax 92 dan di atasnya.

Kalau mesin kompresi tinggi (pertamax) dipaksa diisi premium maka akan terjadi detonasi/menggelitik, dimana BBM terbakar sebelum TMA, akibatnya tenaga ngedrop dan yang paling parah piston bisa jebol, atau stang piston bengkok mau lihat???

(img:4815235423131)
Gambar 5. Piston jebol karena detonasi

(img:4815248343454)
Gambar 6. Setang Piston bengkok karena detonasi

Agar piston tidak jebol bisa diakali dengan memajukan timing pembakaran, mintalah teknisi bengkel Anda melakukannya. Supaya mesin kompresi tinggi anda premium-friendly. Untuk motor injeksi ada sensor BBM, jadi kalo vixion diisi premium sistem akan merubah timing pembakaran yang sesuai.

Tabel Kompresi Mesin

(img:4815250063497)

Source : http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000015854460/share-ilmu-pintar-with-pict-rasio-kompresi-mesin-apakah-itu

Piston Kawasaki Ninja RR



1.        Tujuan
Berbagi informasi khususnya mengenai piston original yang digunakan di cylinder linner Kawasaki Ninja.
2.        Data
                 Piston : Original Kawasaki Ninja 2 tak (material dan tipe : unknown)
                 Tahun beli motor : Mei 2001
                 Jarak tempuh : ±31,000 km (3 tahun)
                 Kondisi mesin : Standar 100%
                 Daerah pemakaian : DKI Jakarta dan Sirkuit Sentul
                 Catatan: 1000 km pertama di Sirkuit Sentul, tanpa Inreyend. Max : 180 km/jam.
                 Service besar hingga saat ini : hanya 2 kali, ketika 5,000 km dan 20,000 km
                 Service rutin : 1 bulan 1 kali (cuci filter, cuci karburator) , catatan : setiap kali service, busi dan oli gear box ganti dengan baru
                 Oli mesin sejak pertama beli motor : Shell Advance 2 T (harga pasaran ±Rp 17,500)
                 Oli gear box : Repsol 4 T 10w / 40 (harga pasaran ±Rp 35,000)
                 Busi : NGK B 9 EVX (harga di Otista ±Rp 19,000)
                 BBM : Setelah Premix, Pertamax Plus , catatan : tidak pernah isi premium
                 Ganti piston baru pada : November 2004 (±31,000 km)

3.        Foto-foto piston Original Kawasaki Ninja 2 tak setelah 31,000km pemakaian
Text Box:
1st land
 
3.1 Nok Pin Direction (gambar 1)
Piston Skirt
 
2nd ring groove
 
2nd  land
 
1st ring groove
 
Gambar 1
 
Terlihat tumpukan karbon di daerah 1st land, 1st ring groove, 2nd land, 2 ring groove. Tumpukan karbon di 1st land lebih banyak dari pada 2nd land. Tumpukan karbon ini tidak hanya mengikis ring piston tetapi mengikis bagian-bagian ring groove (terbukti karena permukaan ring piston meruncing). Tumpukan karbon sangat mungkin terjadi karena : 1.) campuran BBM dan oli samping terlalu kaya, 2.)filter kotor, jadi debu tercampur pada saat mesin menghisap udara, 3)kondisi jalan raya macet sehingga motor berjalan pada RPM rendah dalam waktu lama, 4) kualitas BBM dan oli mesin yang tidak baik (oknum pom bensin yang mencampur BBM), dll.  Sedangkan warna coklat kehitaman pada daerah piston skirt, bukan tumpukan karbon melainkan bekas oli terbakar. Pada kondisi aslinya, tidak terdapat goresan (scuffing) pada seluruh permukaan piston. Garis-garis tegak lurus yang terlihat pada foto, bukan goresan (scuffing) melainkan bekas gerak naik turun piston pada Linner. Dari hal ini bisa disimpulkan, mesin dan komponen lain masih normal.

Gambar 2
 
Text Box:  3.2 Second ring groove belang (gambar 2)
2nd ring groove
 
Gambar 3
 
Text Box:  Terlihat pada bagian 2nd ring groove belang-belang. Ini disebabkan karena ring piston pada groove ke 2 ini ada dua buah, yang satu ring piston seperti pada umumnya sedangkan yang lain ring tipis tidak rata. (gambar 3). Pertanyaan yang muncul: 1) Kenapa pada 2nd ring groove dipasang 2 ring tersebut? 2)Bagi teman-teman yang akan membeli piston, harap hati-hati akan hal ini. Ketika beli harus diperiksa apakah telah mendapatkan ring dengan lengkap? Seperti terlihat pada gambar 3.
Piston original setelah pemakaian 31,000 km pun tidak terdapat bekas gesekan kuat, aus (wear), atau bekas benturan kuat. Malahan alur-alur machining pada piston ini masih ada. (alur machining di foto, agak susah terlihat, tapi pada keadaan sebenarnya terlihat jelas sekali). Ini membuktikan bahwa sistem lubricating (pelumasan) pada mesin adalah normal, atau lubricating tercukupi, mengingat jarak tempuh 31,000 km, dan ada juga pemakaian di Sirkuit Sentul.

Text Box:  3.3 Range (jarak) ring groove piston Original Kawasaki
Gambar 5
 
Gambar 4
 
Text Box:  Setelah jarak ring groove diukur, ternyata diketahui bahwa jarak 1st ring groove lebih kecil dari pada jarak 2nd ring groove. (gambar 4 dan 5)
Alat ukurnya adalah klip jepitan kertas. Dari hal ini diperoleh pelajaran bahwa piston original Kawasaki memiliki jarak ring groove yang berbeda, dimana jarak 1st ring groove lebih besar dari 2nd ring groove seperti terlihat pada gambar. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman yang ingin membeli piston ninja, usahakan membawa semacam jepitan kertas ketika membeli piston ninja untuk mengukur ini. Karena menurut sumber yang tidak bisa dipercaya, piston palsu made in PULO GADUNG banyak beredar di pasaran.
Lalu periksa juga apakah marking tanda panah maupun simbol huruf tercetak jelas atau asal-asalan. (gambar 6)
Text Box:









Gambar 6
 
 


3.4 Piston Core bagian langit-langit terbakar
Gambar 7
 
Piston Core
 
Text Box:  Bagian core piston, sisi langit-langitnya berwarna hitam akibat penumpukan karbon (gambar 7). Pada piston 2 tak, hal ini wajar karena BBM dan oli ikut terbakar di Cylinder linner. Pada kondisi sebenarnya, di dinding dalam piston ninja original terdapat huruf bekas cetakan pabrik piston yaitu ART. (tidak kelihatan pada foto). Hal ini juga bisa menjadi acuan bagi teman-teman yang ingin membeli piston, agar melihat dinding dalam piston dan mencari bekas cetakan pabrik piston tersebut. Tambahan : cetakan huruf ART tersebut, dicetak dengan huruf tegak lurus. Karena ada juga piston Yamaha yang dicetak ART tapi dengan huruf miring (ART) dan agak tebal. Kalau miring biasanya trade mark piston dari Thai ART.

4. Saran
a. telitilah sebelum membeli piston. Awas piston made in pulo gadung.
b. gunakan selalu oli mesin yang sejenis. Jangan menggunakan minyak sayur.
c. gunakan BBM yang berkualitas dan sesuai spesifikasi tuntutan mesin.
d. rajin-rajinlah membersihkan saringan udara dan karburator. Filter jangan dilepas.
e. hindari jalanan macet. Kalo perlu ngaso dulu minum kopi di taman suropati.
f. sebisanya luangkan waktu ke Sirkuit Sentul, karena terbukti sangat baik untuk kesehatan Rider maupun jeroan mesin.
g. usahakan jarang-jarang membuka blok, karena risiko baut aus, masuknya debu ke blok. Debu atau benda asing yang masuk menyebabkan gesekan, sehingga mesin rawan aus. Sekali lagi, JANGAN LEPAS SARINGAN UDARA.

OK, Sampai jumpa pada episode seputar komponen Kawasaki Ninja berikutnya ya!!!!!

Penulis: Audi Tarantini. (Tulisan ini merupakan hasil pikiran penulis tanpa maksud atau niat negatif)

membaca kode dan simbol ban

Membaca kode dan simbol Ban Motor
Ban adalah salah satu komponen yang sangat penting, karena berhubungan langsung dengan aspal jalanan. Pada komponen itulah keselamatan, pengendalian, akselerasi, pengereman dan berapa luas area tapak ban yang menempel pada jalan akan memberikan keamanan pada pengendara.
Hal ini penting manakala kita akan mengganti ban kendaraan entah itu modifikasi atau karena ban aus, ini yang harus diperhatikan. Pada saat kita akan mengganti ban kendaraan, biasanya kita hanya mengatakan ukuran ban yang akan kita ganti atau beli, misal ukuran 2.75-17 atau 100/90-18. Karena parameter itu menunjukan ukuran lebar, tebal dan diameter, tetapi sesungguhnya masih banyak kode maupun symbol yang harus bikers ketahui agar mendapat ban yang sesuai dengan spesifikasi yang dinginkan serta mengetahui batasan-batasan yang aman untuk pemakaian.
Kita simak dari bagian yang paling umum dahulu untuk standar sebuah ban.ban_02
UKURAN BAN.
Ukuran ban biasanya menggunakan sistem metrik (metric system) atau sistem inci (inch system). Sebagai ilustrasi misal ban mempunyai kode: 100/90-18, dan 2.50-17
bagaimana membacanya?
Ban 100/90-18 ini menggunakan sistem metrik maksud angka pertama adalah ukuran lebar ban, angka kedua setelah garis miring (/) adalan rasio dalam persen antara lebar dan tinggi ban dan angka ketiga setelah tanda – adalah diameter pelek/velg. Jadi ukuran ban dengan kode 100/90-18 jika diterjemahkan adalah lebar ban 100 mm, tinggi ban 90% x 100= 90 mm dan diameter dalam ban atau ukuran velg/rim 18 inchi.
Ban 2.50-17 menggunakan sistem inci jadi ukuran ban adalah lebar 2.5 inchi jika diubah menjadi mm, 1 inch = 2.54 jadi lebar ban 63.4 mm, tinggi ban karena angka kedua setelah garis miring tidak ada dianggap rasionya 100% jadi tingginya 2.50 inchi dan diameter dalam ban 17 inchi atau ukuran pelek/rim 17 inchi.
UMUR PRODUKSI.
Disalah satu sisi ban biasanya tercetak kode empat angka yang menunjukan kapan ban diproduksi. Misalnya, 2108 angka tersebut dapat dibaca dua angka pertama menunjukan minggu, dua angka terakhir tahun pembuatan. Jadi kode di atas adalah ban diproduksi pada minggu ke-21 tahun 2008. Kode usia produksi perlu diperhatikan jadi dapat berapa lama ban tersimpan, yang dikuatirkan akan berpengaruh terhadap performa ban itu sendiri
KODE BAN DEPAN ATAU BELAKANG.
Untuk kode pemakaian ban depan atau ban belakang biasanya di tulis dengan huruf (alphabet) kode “F” front berarti ban tersebut untuk ban depan sedangkan “R” rear ban tersebut untuk ban belakang. Biasanya ada perbedaan bentuk kembangan/pattern ban depan dan belakang dikarenakan fungsinya yang berbeda untuk ban depan sebagai kemudi dan jika hujan harus bisa mengalirkan air makanya ban depan biasanya mempunyai alur air. Sedangkan ban belakang fungsi untuk menggerakan maka membutuhkan torsi yang besar sehingga traksi sangat dibutuhkan makanya ban belakang biasanya ukuran lebih besar dan tidak mempunyai alur air.
Tetapi kadang kita juga suka menjumpai ban belakang mempunyai alur air hanya beda ukuran lebih besar saja.
KODE KECEPATAN MAKSIMUM.
Kode kecepatan maksimun ditulis dengan kode huruf, yang menunjukan batas maksimal sebuah ban dipacu terus selama 1 jam dengan membawa beban sesuai spesifikasi standar.


Tabel kecepatan maksimum (Km/jam)

ban_03ban_03
Contoh kasus : ban skutik Honda Beat merek Federal kode 80/90-14 M/C 40P. Huruf P yang ada dibelakang angka (40P) itu yang menunjukan kecepatan maksimal. Sesuai table di atas P adalah menunjukan maksimun kecepatan 150 km/jam.
KODE COMPOUND YANG DIGUNAKAN.
Kode Compound ban ditulis dengan kode huruf, yang menunjukan ban itu mempunyai kompon yang lunak sampai yang keras. Kode “S” soft menunjukan compound lunak, “M” medium menunjukan compound sedang dan “H” hard berarti compound ban keras. Pemilihan kompon ban tergantung dari kebutuhan misal untuk road race biasanya menggunakan kompon soft dimana ban dengan kompon soft lebih empuk dan lengket menempel pada aspal tetapi karena sifatnya lunak maka ban akan cepat habis. Sedangkan medium biasanya dipakai untuk sehari hari.
Jika ban merek Batllax dengan kode BT 92 F Radial 120/70 R17 M/C 54H, kode M/C itulah yang menunjukan compound ban sedang.
ARAH ROTASI BAN.
Arah rotasi atau perputaran ban ditunjukan dengan tanda panah (Arrow), pemasangan ban harus sesuai dengan arah panah hal ini karena arah kembangan ban akan sempurna menempel pada aspal, atau mengalirkan air pada jalan basah serta mendapatkan traksi yang baik. Jika pemasangan terbalik ban tidak akan menempel pada jalan dan traksinya kurang baik sehingga ban terasa lebih licin yang bisa membahayakan pengendara.
BEBAN MAKSIMUM BAN.
Indikasi beban maksimum yang dapat ditahan oleh ban dalam keadaan dingin biasanya dicantumkan dalam diding ban. Ada yang tertulis langsung bebanya ada juga yang menggunakan indek angka.
Tertulis langsung misal tertulis Max. Load 212 kg (467 LBS) AT 280 KPa (41 Psi) Cold dapat dibaca: ban tersebut menahan beban maksimum 212 kg atau 467 lbs dengan tekanan angin maksimal 41 psi dalam keadaan dingin (kendaraan tidak dipakai)
Menggunakan Indek angka:
(73W) V280 angka 73 adalah angka indek yang mempunyai standar beban maksimal 365 kg.
dibawah ini table indeks beban maksimum (kg).
• 30= 106, 31=109, 32=112,33=115, 34=118, 35=121, 36=125, 37=128,
38=132,39=136
• 40=140, 41=145, 42=150, 43=155, 44=160, 45=165, 46=170, 47=175,
48=180, 49=185
• 50=190, 51=195, 52=200, 53=206, 54=212, 55= 218, 56=224,57=230,
58=236, 59=243
TIPE BAN.
Pada sisi dinding ban biasanya dicantumkan pula tipe dari ban tersebut misal TT = Tube Type atau TL = Tubeless. Ban tube type artinya ban tersebut ban yang menggunakan ban dalam, sedang tubeless atau radial sudah tidak memerlukan ban dalam lagi.
SIMBOL SEGI TIGA.
Simbol segi tiga disebut Thread Indication (TWI) atau indicator batas pemakaian. Gambar segitiga pada sisi dinding ban merupakan batas akhir dari grip atau alur ban, jika alur ban sudah terkikis habis atau sdudah tipis karena pemakaian maka ban tersebut harus diganti karena sudah tidak aman lagi.
SIMBOL GARIS WARNA.
Simbol garis warna ini ada pada lapisan kembangan yang belum pernah dipakai untuk menandakan ban tersebut masih baru. Karena lapisan ban ini paling luar pada kembangan/pattern maka jika ban lama dipakai akan habis. Garis warna ada yang satu tetapi ada juga yang lebih dari satu warna, dan tiap pabrikan biasanya mempunyai warna berbeda missal putih, merah, kuning, biru dan hijau.
SIMBOL BALANCE.
Simbol balance biasanya berupa bulatan pada dinding ban, tanda bulat dengan warna berbeda-beda tiap pabrikan misal kuning, merah ataupun biru. Tanda balance ini harus diperhatikan saat pemasangan ban, karena itulan titik paling ringan dari tiap ban, di titik itu pula posisi pentil harus sejajar. Karena pentil ban merupakan titik berat dari ban.
STRUKTUR BAN.
Tidak semua pabrikan ban mencantumkan struktur ban, tetapi untuk pabrikan ban dengan kualitas baik biasanya mencantumkannya. Misal: Tread: 4 nylon, side wall: 2 nylon
1.      Tread adalah bagian tapak ban yang langsung bersinggungan dengan aspal, harus kuat terhadap benturan, tusukan yang dapat merusak ban. memberikan daya lengket ke aspal dan daya tahan ban karena gesekan. Jadi Tread ban tersebut terdiri 4 lapisan nylon.
2.       Side wall adalah bagian dinding samping kiri dan kanan ban. Berfungsi sebagai penopang ban.Jadi side wall ban tersebut terdiri 2 lapisan nylon.