BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap
orang tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur
hingga akan tidur kembali. Sebelum berangkat kerja atau sekolah, berbagai
kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti mendengarkan radio atau musik dalam
format CD (Compact Disc) atau DVD (Digital Versatile Disc), menonton acara televisi,
membaca koran, tabloid, atau majalah, atau bercengkrama dengan anggota
keluarga.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan
dapat menggunakan berbagai media informasi yang ada, baik media komunikasi
nonelektronik/konvensional maupun media komunikasi elektronik. Media komunikasi
elektronik antara lain adalah penggunaan bahasa lisan, bahasa isyarat/tubuh,
dan aneka media komunikasi yang menggunakan kertas. Sedangkan media elektronik
antara lain adalah media audio-visual (televisi), interkom, internet, telepon
biasa, videoconference, dan telepon
seluler.
Dalam dunia bisnis yang berskala
kecil, menengah,maupun besar, orang-orang yang berkecimpung di dalamnya tidak
dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, bagi mereka
komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu
organisasi. Mereka dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik
yang konvensional, maupun yang elektronik sebagai sarana penyampaian
pesan-pesan bisnis.
Seorang pimpinan suatu organisasi atau bisnis dapat
memberikan perintah kerja atau tugas kepada bawahannya secara lisan maupun
tertulis . Pembuatan pesan-pesan bisnis tersebut merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan dalam dunia bisnis .
Dalam Komunikasi Bisnis dibahas mengenai pentingnya
komunikasi di dalam dunia bisnis , meliputi komunikasi verbal dan nonverbal ,
proses komunikasi , sebab-sebab timbulnya kesalahpahaman dalam komunikasi serta
cara-cara memperbaiki atau meningkatkan komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimana
proses belajar mengajar mata kuliah komunikasi bisnis?
1.2.2 Apa saja ilmu yang
didapatkan dalam proses perkuliahan ini?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui proses belajar mengajar mata
kuliah komunikasi bisnis
1.3.2
Mengetahui
ilmu yang didapatkan dalam proses perkuliahan ini
BAB II
ISI
2.1 Bagian 1 Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis
2.1.1 BAB
1 Memahami Komunikasi Bisnis
Komunikasi dalam dunia
bisnis merupakan salah satu factor penting bagi pencapain tujuan suatu
organisasi. Akan tetapi, sering kali orang mengabikan arti pentingnya
komunikasi dalam dunia bisnis. Secara garis besar, ada dua kelompok komunikasi
yang paling mendasar yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
Komunikasi verbal berkaitan dengan komunikasi yang dilaukan secara tertulis
maupun lisan, misalnya dalam bentuk laporan, surat memo, dan rapat kerja.
Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang tidak dilakukan secara
tertulis atau lisan, seperti menggunakan bahasa isyarat (body language),
symbol, seragam, ekspresi wajah, lamabng (logo) perusahaan, jarak saat
berbicara dan warna.
Dalam kaitannya dengan
proses komunikasi, ada lima tahapan yang peru diperhatikan : adanya ide atau
gagasan, mengubah ide ke dalam suatu pesan, penyampaian pesan, menerima pesan,
menafsirkan pesan, dan memberikan respons dan umpan balik (feedback).
Dalam komunikasi sering
muncul kesalahpahaman dalam mengembangkan pesan, dalam menyampaikan pesan,
dalam menerima pesan, maupun dalam menafsirkan suatu pesan. Kesalahpahaman
dalam berkomunikasi dapat diatasi dengan memperhatikan persepsi lawan bicara,
ketepatan penyampaiannya, kredibilitas pengirim pesan , dan kemampuan
mengendalikan pesan.
2.1.2 BAB
2 Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi
merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan antara individu yang satu
dengan individu yang lain baik yang terjadi dalam suatu masyarakat umum maupun
dalam suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis. Namun, dalam hal ini komunikasi
antar pribadi lebih difokuskan pada komunikasi yang ada dalam suatu organisasi
bisnis maupun nonbisnis yaitu antara manjer dengan karyawan atau pegawai.
Komunikasi antarpribadi
memiliki bermacam-macam tujuan, antara lain : unutk menyampaikan informasi,
berbagai pengalaman, melakukan kerja sama, memotivasi, menumbuhkan simpati, dan
melampiaskan kekecewaan dan kekesalan kepada orang lain.
Dalam komunikasi
antarpribadi suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis tidak dapat dilepaskan
dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manejer. Ada berbagi
macam gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi, antara
lain : Teori X dan Y yang dikemukakan
oleh Doughlas McGregor, directinge,
coaching, supporting dan delegating, yang
dikemukakan oleh Luwdlow dan Panton, dan gaya kepemimpinan situasional yang
dikemukakan Harsey dan Blanchard.
Dalam komunikasi
antarpribadi juga perlu dipahami tentang bagaimana kebutuhan hidup manusia yang
melakukan interaksi antarpribadi tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa
kebutuhan manusia sangatlah bervariasi. Untuk memahami bagaimana kebutuhan
hidup manusia yang sangat beragam tersebut, maka muncullah berbagi penelitian
yang dilakukan oleh para ahli sehingga mengahasilkan suatu teori, misalnya
terori tentang hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, Terdiri
Dua-Faktor yang dikemukakan oleh Herzberg.
Ketika Komunikasi antar
Pribadi terjadi, maka mendengarkan memiliki peran yang sangat penting bagi
tercapainya suatu pemahaman yang benar dalam suatu percakapan dengan orang
lain. Mendengarkan dalam hal ini merupakan kegiatan medengar secara aktif dan
dinamis yang memerlukan suatu konsentrasi secara penuh dan utuh tanpa
diinterupsi adanya gangguan dalam berkomunikasi.
2.1.3 BAB
3 Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi yang meruapakan
keterkatian antara individu-individu dengan organisasi, mempunyai peranan yang
cukup penting bagi berjalannya fungsi-fungsi dalam suatu organisasi. Seorang
manaher yang dinamis harus memiliki tiga peran penting., yaitu : peran
antarpribadi, peran informasional, dan peran keputusan. Peran antarpribadi
mencangkup peran monitoring, peran penyebar, dan peran juru bicara. Sementara
itu peran keputusan mencangkup peran wirausaha, peran pengalokasi sumber daya,
dan peran negosiator.
Beberapa kegiatan
organisasional yang ada dalam suatu organisasi mencakup penentuan tujuan,
pengambilan keputusan, pengukuran hasil kerja, pengembangan staf, keterkaitan
dengan konsumen, negosiasi dengan pemasok, menghasilkan produk, dan interaksi
dengan peraturan yang ada.
Untuk melakukan komunikasi
secara efektif, perlu adanya pemilihan pola komunikasi baik melalui saluran
komunikas formal dan nonformal. Saluran komunikasi formal dapat dilakukan
dengan tiga bentuk komunikasi, yaitu komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah,
komunikasi horizontal/lateral, dan komunikasi diagonal. Apabila dalam
komunikasi formal, saluran komunikasinya didasarkan pada posisi kedudukan atau
jabatan yang telah diatur sesuai dengan jenjang hierarkinya, dalam komunikasi
informal semua informasi tidak lagi diatur menurut jenjang hierarkinya tetapi
luwes/leluasa.
Tanpa melihat di mana Anda
berkerja atau apa yang Anda lakukan, komunikasi akan memunyai peranan yang
sangat penting bagi kemajuan karier Anda. Dengan melakukan penelaahan terhadap
apa yang menajdi kekuatan dan kelemahan yang Anda miliki, menentukan yang
realistic, dan melakukan latihan berbagai bentuk komunikasi, Anda akan dapat
meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.
2.1.4 BAB
4 Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Semakin pesatnya
perkembangan terknologi informasi dan komunikasi telah memberikan peluang untuk
berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa dan budaya yang
berbeda. Pengembangan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi
semakin penting artinya, mengingat kecendrungan dunia bisnis yang semakin
mengglobal.
Terdapat tiga tingkatan,
yaitu : Formal, Informal, dan Teknis. Kendala utama dalam komunikasi lintas
budaya adalah perbedaan budaya dan masalah bahasa. Perbedaan budaya sering kali
menjadi komunikas tidak efektif.
Perbedaan budaya dapat
ditunjukkan dalam nilai-nilai sosial, ide status, kebiasaan pengambilan
keputusan, sikap terhadap waktu , pengaturan jarak bicara, konteks budaya,
bahasa tubuh, adat-istiadat, perilaku hokum dan etika.
Seseorang dapat mempelajari
budaya tertentu dengan cara membaca buku-buku artikel, berbicara dengan orang
yang menjadi bagian dari suatu buadaya, mengunjungi suatu Negara, belajar
bahasanya, belajar sejarah budaya suatu Negara, agama, politik, nilai-nilai dan
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat suatu Negara.
2.2 Bagian
2 – Proses Penulisan Pesan-Pesan Bisnis
2.2.1 Bab
5 Perencaan Pesan-Pesan Bisnis
Proses penyususnan
pesan-pesan bisnis terdiri dari tiga hal, yaitu perencaan, komposisi, dan
revisi. Dalam melakukan perencaan , maksud / tujuan penyampaian bisnis harus
ditentukan terlebih dahulu baik secara umum maupun
khusus. Di samping itu, dalam tahap perencanaan, analisis audiens yang
mencangkup pengembangan profil audiens, pemenuhan kebutuhan informasi audiens,
dan pemenuhan kebutuhan motivasional audiens juga perlu dilakukan.
Langkah lain dalam proses
perencaan pesan-pesan bisnis adalah menentukan ide pokoknya. Ide pokok meruapakan
rangkuman dari pesan-pesan yang disampaikan. Dengan mendefinisikan ide pokok,
akan diperoleh arahan atau petunjuk tentang apa yang harus dilakukan. Untuk
menemukan ide pokok ada beberapa teknik yang dapat digunakan, diantaranya story teller’s tour , random list, CFR
worksheet, journalistic appoarch, dan question and answer chain.
2..2.2 Bab
6 Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis
Dalam suatu pesan bisnis
yang diorganisasi dengan baik, semua informasi penting dan maksud atau tujuan
penulisan pesan-pesan bisnis dinyatakan secara jelas. Disamping itu, ide-ide
juga dihasilkan secara logis. Organisasi yang baik penting karena hal itu
membuat pesan-pesan yang disampaikan menjadi lebih efektif dan memudahkan atau
menyerderhanakan pekerjaan komunikator.
Pengorganisasian suatu
pesan memerlukan pengempokan ide-ide secara tepat. Ada dua pendekatan
organisasinal yang cukup mendasar yaitu pendekatan langsung dan pendekatan
tidak langsung. Dengan pendekatan langsung, ide pokok ditempatkan pada bagian
terdahulu, kemudian baru diikuti bukti-bukti pendukungnya; sedangkan dalam
pendekatan tidak langsung, bukti-bukti pendukung ditempatkan terdahulu,
kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Pendekatan langsung sangat
baik diterapkan bagi orang-orang yang sangat tertarik atau senang terhadap
pesan-pesan yang akan disampaikan. Sementara itu, pendekatan tidak langsung
tepat untuk orang-orang yang bersikap skeptic atau tidak senang terhadap
pesan-pesan yang disampaikan.
2.2.3 Bab
7 Revisi Pesan-Pesan Bisnis
Revisi merupakan langkah terkahir
dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis
perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiaanya, gaya
penyampaianya, maupun format penulisannya.
Gaya penulisan yang efektif
dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan
antara lain memilih kata yang sudah familier / sudah dikenal secara umum,
singkat , dan hindarkan kata yang memiliki pengertian gAnda.
Penulisan pesan-pesan
bisnis yang paling efektif akan mencangkup keseimbangan pemilihan terhadap
ketiga jenis kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks.
Kalimat-kalimat yang sangat singkat dan menggunakan kalimat aktif akan
mempermudah audiens Anda dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan
bisnis.
Dalam mengembangkan suatu
paragraph dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain dengan
menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan mengenai sebab-akibat,
melakukan kalsifikasi (pengelompokan), dan pembahasan mengenai pemecahan
masalah (problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal, dan usahakan
untuk setiap paragraph singkat saja.
2.3 Bagian
3 – Komunikasi melalui Surat
2.3.1 Bab
8 – penulisan Direct Reuquest
Maksud Direct request adalah untuk mendapatkan suatu respon dari para
pembaca dengan menjawab pertanyaan , emngirim barang atau jasa, atau sutatu
tindakan yang lain. Meskipun berasumsi bahwa respons pembaca adalah
menyenangkan, Anda perlu meyakinkan diri Anda dengan para pembaca dengan
cara-cara yang menyenangkan pula. Permintaan terhadap suatu informasi dapat
berasal dari dalam maupun dari luar suatu organisasi.
Surat-Surat direct Request dapat digunakan untuk
berbagi macam aplikasi, seperti melakukan pesanan barang atau jasa (orders) , surat pengaduan bisnis, surat
reservasi, meminta informasi penting terhadap suatu produk baru, mengajukan
klaim, dan adjustment , dan pemohonan
kredit.
Untuk mempermudah
tugas-tugas pembaca, Anda sebaiknya memulai dengan permintaaan (request)apa yang Anda kehendaki dan
memberikan penjelasan yang lebih rinci yang akan dapat membantu pembaca
melakukan apa yang dihendaki secara benar dan tepat. Apabila Anda meminta
beberapa barang yang berbeda, maka lebih baik beri masing-masing barang
tersebut untuk lebih memudahkan pembaca memberikan jawaban atau tanggapanya.
Suatu suratdirect request dapat
ditutup dengan ucapan terima kasih, suatu tindakan khusus dan indikasi batas
waktu (deadline) suatu pengiriman.
2.3.2 Bab
9 – Penulisan Permintaan Pesan-Pesan Rutin dan Positif
Strategi penulisan untuk
permintaan rutin, pesan-pesan good news
, serta goodwill pada umumnya
menggunakan pendekatan langsung (direct
approach), yang memnungkinkan para pembaca secara langsung dapat mengetahui
apa maksud penyampain suatu pesan. Hal ini berbeda dengan pesan-pesan bisnis
yang mempunyai dampak yang kurang baik bagi pembacanya.
Pendekatan langsung yang
digunakan dalam penulisan permintaan rutin dan pesan-pesan positif lainnya
mencangkup tiga hal, yaitu kemukakan ide pokok pada bagian awal, diikuti dengan
penjelasan yang lebih rinci di bagian pertengahan , dan diakhiri dengan salam
penutup yang berisi pernyataan keramahan dan tindakan khusus yang diharapkan.
Disamping memiliki
keunggulan seperti langsung pada pokok bahasan dan menghemat waktu, pendekatan
langsung juga memiliki kelemahan seperti factor kebiasaan, dalam arti bahwa
sebagian penyampaian pesan merasa tidak terbiasa dengan pendekatan langsung.
Dalam menjawab surat
permintaan informasi yang memiliki potensi penjualan, ada tiga hal yang perlu
diperhatikan, yaitu berikan respon secepatnya, berikan dukungan terhadap
penjualan, dan berikan kesan yang positif terhadap perusahaan Anda. Selain
menangani berbagai permintaan informasi, suat perusahaan sering kali menangani
berbagai permintaan kredit rutin, baik yang berkaitan dengan memberikan
persetujuan kredit maupun pemberian referensi kredit bagi yang membutuhkannya.
Bentuk informasi positif
yang lain adalah meberikan surat rekomendasi kepada orang lain. Surat
rekomendasi ini bersifat rahasia sehingga yang meminta surat rekomendasi tidak
boleh tahu tentang isi surat tersebut. Oleh karena itu, surat rekomendasi
biasanya langsung dikirim ke organisasi / lembaga yang meminta rekomendasi
tersebut.
2.3.3 Bab
10 – Penulisan Bad News
Maksud dari pesan-pesan Bad News adalah untuk menyampaikan
informasi yang kurang menyenangkan dengan tetap menjaga atau memperhatikan
bagaimana dampaknya bagi audiens Anda. Sebagai contoh : berita duka cita,
pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan jabatan, penolakan kredit, kegagaln
ujian, penolakan lamaran kerja, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Anda harus mempertimbangkan bagaimana pAndangan audiens. Bahkan, kalau
memungkinkan Anda dapat menjelaskan bagaimana pesan-pesan bed news tetap
memberikan manfaat bagi audiens Anda.
Secara umu pendekatan
organisasional yang banyak diterapkan untuk pesan-pesan bad news adalah
indirect approach, yang dimulai dengan suatu pembuka yang bersifat netral,
kemudian diikuti dengan suatu alas an yang mendukung pernyataan bad news, dan
diakhiri dengan kata penutup yang memiliki dampak positif bagi audiens Anda.
Pendekatan organisasional
lainnya adalah direcr approach, yang digunakan terutama untuk penyampaian
pesan-pesan bad-news yang mempunyai dampat emosional yang sangat kecil terhadap
audiens, yang dimulai dengan pernyataan bad news, diikuti dengan alasan yang
jelas dan diakhiri dengan kata penutup yang positif.
2.3.4 Bab
11 – Penulisan pesan pesan persuasif
Dalam mengembangkan pesan
pesan persuasive secara efektif perlu diperhatikan lima komponen penting yaitu
(1) mementukan kredibilitas Anda, (2) menyiapkan kerangka argumentasi, (3)
menggunakan daya pemikat atas dasar logika dan emosional, (4) memperkuat posisi
Anda dengan menggunakan bahasa yang baik dan bukti yang jelas.
Untuk memperkuat
kredibilitas Anda dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif, beberapa cara dapat
dilakukan, diantarnya adalah : memebrikan dukungan terhadap penyataan Anda
dengan fakta dan sumber-sumber lainnya; menjelaskan tujuan Anda secara jeals;
menunjukkan sikap hormat; dan menunjukkan sikap percaya kepada pihak lain.
Dalam penyampaian pesan
pesan secara persuasive, rencana organisasional yang dapat digunakan adalah
dengan menerapka prinsip AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Untuk
membuka suatu dialog, lontarkan pertanyaan yang menarik pembaca dengan fakta,
penjelasan lebih rinci, dan tambahan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
Berikutnya Anda perlu meningkatkan hasrat pembaca dengan memberikan bukti-bukti
yang lebih banyak dan manfaat bagi pembaca. Yang terakhir, Anda dapat mengambil
kesimpulan dengan memotivasi pembaca agar bersedia mengambil tindakan yang
lebih spesifik, dengan menekankan hasil positif suatu tindakan, dan dengan
memberikan kemudahan bagi pembaca dalam merespons.
Untuk meperkuat posisi Anda
dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif, Anda dapat menggunakan semantic,
metafora, anekdot, bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, dan fakta yang
mampu memperkuat posisi Anda.
Ada beberapa kunci dalam
menyampaikan pengaduan, permintaan, atau penyesuaian yang baik secara
persuasive yaitu 1) mengemukakan semua fakta dengan lebih rinci, logis, dan
menarik pembaca, 2) mengekspresiakan perasaan Anda dengan tenang, 3)
memfokuskan pada manfaat atas problem-solusi, dan 4) memberikan pernytaan
permintaan suatu tindakan secara spesifik dan beralasan.
2.3.5 Bab
12 – Dasar-Dasar Korespondensi Bisnis
Korespondensi bisnis
merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan dalam dunia bisnis, baik
dalam bentuk surat, memo, agenda, proposal, maupun laporan bisnis.
Surat merupakan sarana
komunikasi tertulis yang disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan
menggunakan media tertentu. Salah satu hal yang membedakan surat biasa dengan
surat bisnis adalah tujuan penulisannya. Surat bisnis berorientasi pada
kegiatan bisnis maupun gaya bahasa yang digunakannya.
Dalam perkebangannya,
seorang dapat menulis dan mengirimkan surat dengan secarik kertas maupun secara
elektronik. Di samping itu, pengrimiman surat secara elektronik dapat dilakukan
dengan menggunakan telepon seluler untuk varian tertentu maupun dengan
menggunakan computer yang sudah dilengkapi dengan modem.
Melalui surat, seorang
dapat menyampaikan informasi penting kepada orang lain, sebagai alat bukti
tertulis, alat untuk mengingat-ingat, alat bukti historis, dan untuk pedoman
kerja.
Surat dapat dikelompokkan
berdasarkan wujudnya, pemakaiannya, sifat, jumlah sasaran yang dituju,
urgensinya, dan tujuannya. Bagian bagian penting dalam surat biasanya
mencangkup kepala surat, tanggal, nomor, lampiran, hal, alamt yang dituju,
salam pembuka, paragraph pembuka, paragraf isi, paragraf penutup, salam
penutup, tAnda tangan, nama terang, tembusan dan inisial.
Bentuk surat dapat
dibedakan menjadi (a) bentuk lurus penuh, (b) bentuk setengah lurus, (c) bentuk
lurus, (d) bentuk bertakuk, (e) bentuk paragraph menggantung, (f) bentuk
Amerika, dan (g) bentuk Inggris.
Bagaimana dengan bahasa
surat? Secara umum, bahasa yang digunakan dalam dunia korespondensi mencangkup
tiga hal, yaitu (a) pemilihan kata-kata yang sudah dikenal, (b) pemilihan
kata-kata yang cermat, dan (c) pemilihan kata-kata bermakna jelas dan dihindari
yang bermakna lebih dari satu.
2.4 Bagian
4 – Komunikasi Tentang Pekerajaan
2.4.1 Bab
13 – Penulisan Surat Lamaran Kerja
Surat Lamaran kerja
merupakan pintu gerbang pelamar kerja memasuki dunia bisnis. Oleh karena itu,
pelamar kerja dapat menggunakan pendekatan Attention,
Interest, Desire, and Action (AIDA) dalam membuat surat lamaran kerja.
Secara garis besar surat
lamaran kerja mencangkup tiga hal, yaitu paragraf pembuka, paragraf
pertengahan, dan paragraf penutup. Paragraf pembuka lebih menekankan bagaimana
pelamar kerja dapat menarik perhatian pembaca melalui suatu pernyataan
rangkuman, nama person, sumber publikasi, pertanyaan , dan cuplikan berita.
Paragraf pertengahan merupakan penjelasan terhadap apa yang diminati dan sangat
diharapkan oleh pembaca seperti kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan
berbagai minat dan aktivitas. Dalam surat lamaran kerja, paragraph penutup
mencangkup suatu tindakan yaitu untuk wawancara. Oleh karena itu, untuk
mempermudah pemanggilan pelamar kerja, pelamar kerja perlu mencantumkan alamat
yang lengkap yang memudahkan organisasi yang menawarkan lowongan kerja
menghubungi pelamar kerja.
2..4.2 Bab
14 – Penulisan Resume
Suatu Resume merupakan factual terhadap kualifikasi Anda. Dalam resume, Anda harus menekankan pada
poin-poin penting kemampuan Anda. Suatu resume
tak dapat dipisahkan dari suatu lamaran kerja. Resume dapat digunakan untuk mejual kemampuan yang Anda miliki bagi
organisasi / perusahaan yang memerlukannya.
Persiapan resume meliputi mengumpulan informasi
penting, perencanaan resume, dan
menyusun resume. Sebagaimana dokumen
tertulis yang lain, resume harus
direfleksikan suatu stAndar isi, organisasi, dan gaya yang tinggi. Apabila
terjadi kesalahan dalam pembuatan resume,
kemungkinan besar wawancara tak akan dapat berlangsung sebagaimana yang Anda
harapkan.
Resume kronologis menggunakan
judul pendidikan dan pengalaman secara berurutan, dimulai dari pendidikan dan
pengalaman yang terbaru. Resume
fungsional menggunakan fungsi-fungsi yang dapat Anda lakukan sebagai
judul-judul utamanya. Sedangkan penggabungan antara kedua bentuk resume tersebut disebut dengan resume kombinasi. Anda dapat memilih
salah satu dari ketiga bentuk resume
mana yang lebih cocok dengan jenis pekerjaan yang Anda pilih.
2.4.3 Bab
15 – Wawancara Kerja
Suatu Organasasi /
Perusahaan yang mengundang anda untuk melakukakn wawancara kerja mencari
pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai yang dibutuhkan.
Wawancara kerja merupakan
sebagian kegiatan penting dalam proses mencari pekerjaan, selain resume dan
surat lamaran kerja. Untuk menghadapi wawancara, perlu berbagai perisapan muali
cara berpakaian , nada suara, cara menjawab pertanyaan, cara duduk dan
sejenisnya. Jangan sampai wawancara yang merupakana kesempatan emas yang sangat
berharga hilang begitu saja, tanpa persiapan yang matang.
Anda perlu mengenali
jabatan pekerjaan dan perusahaan melalui berbagai publikasi resmi yang
diterbitkan oleh perusahaan yang anda lamar. Pemahaman anda mengenai pekerjaan
dan perusahaan ygn anda lamar menunjukkan seberapa besar kesungguhan anda dalam
mencari kerja.
Antisipasi terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan dalam wawancara sangat
penting. Paling tidak, anda akan dapat mempersiapkan berbagai kemungkinan
jawaban yang dapat anda sampaikan pada saat wawancara berlangsung.
Segera setelah wawancara
berakhir, sudah selayaknya apabila anda menyampaikan suatu penghormatan melalui
surat ucapan terimakasih, teruatama kepada pewawancara yang telah meluangkan
waktu dan tenaga untuk melakukan wawancara dengan anda. Berikan kesan yang
positif kepada pewawancara, meskipun kemungkinana diterima sebagai oegawai baru
relatif kecil.
2.4.4 Bab
16 – Presentasi Bisnis
Presentasi Bisnis bagi para
staf manajer pada semua level atau tingakatan dalam suatu perusahaan berskala
menengah dan besar merupakan hal yang biasa, baik dalam kaitannya dengan
masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi , dan teknologi informasi.
Oleh karena itu, mereka perlu memperhatikan berbagai factor yang dapat
menunjang keberhasilan presentasi.
Presentasi bisnis, paling
tidak memiliki empat tujuan utama, yaitu menginformasikan pesan-pesan bisnis,
menghibur audiens, menyentuh emosi audiens, dan memotivasi audiens untuk
bertindak sesuatu. Meskipun dalam praktiknya, suatu perusahaan dapat saja
bertujuan sekedar menyampaikan pesan-pesan bisnis tertentu bagi audiens.
Sebelum melakukan
presentasi bisnis, perlu dipersiapkan beberapa hal, seperti penguasaan materi
yang ingin disampaikan, pengusaan alat bantu presentasi bisnis, menganalisis
audiens dan menganalisis lingkungan tempat berlangsungnya presentasi bisnis.
Alat bantu presentasi
bisnis yang ada di pasar saat ini sangat bervariasi, mulai dari paling
sederhana sampai pada alat bantu visual elektronik dengan teknologi canggih.
Sarana pendukung dalam presentasi bisnis diharapkan mampu memperjelas pemahaman
para audiens dalam menangkap suatu materi dan menarik bagi audiens.
Dalam melakukan presentasi
bisnis, seorang presenter sebaiknya perlu melakukan analisis audiens yang
berkaitan dengan apa, siapa, kapan, dan bagaimana presentasi bisnis itu
dilakukan. Selain itu, seorang presenter juga perlu menganalisis bahasa tubuh
yang sebaiknya digunakan dan meninjau lokasi secara sekilas.
Satu hal yang tak boleh
dilupakan adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya diri
dan berlatih melakukan presentasi bisnis
2.4.5 Bab
17 –Negosiasi
Dalam dunia bisnis,
negosiasi merupakan aktivitas yang lazim digunakan dalam mencapai suatu
kesepakatan bersama anatara kedua belah pihak. Negosiasi memiliki berbagai
pengertian yang pada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu bagaimana mencapai
kesepakatan bersama.
Menurut Hartman, negosiasi
adalah suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai
tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha untuk mencapai
kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai masalah yang
sama.
Menurut Oliver, negosiasi
adalah sebuah transaksi antara kedua belah pihak yang mempunyai ha katas hasil
akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi suatu
proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai suatu
kesepakatan bersama.
Sementara itu, menurut
Casse, negosiasi adalah proses yang paling sedikit melibatkan kedua belah pihak
dengan perserpsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda, yang mencoba untuk
bersepakat tentang suatu hak demi kepentingan bersama.
Berdasarkan beberapa
pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa negosiasi melibatkan dua
orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua
belah pihak, dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah pihak
yang terlibat dalam negosiasi
Ada enam tahapan penting
yang perlu diperhatikan dalam proses negosiasi, antara lain (1) persiapan , (2) kontak pertama , (3) konfortasi, (4) konsiliasi/kompromi, (5) solusi, (6) pascanegosiasi / konsolidasi
Ada empat tipe negosiator,
yaitu negosiator curang , negosiator professional, negosiator bodoh, dan
negosiator naif.
2.5 Bagian
5 – Komunikasi melalui laporan
2.5.1 Bab
18 – Penulisan Laporan Bisnis
Berbagai macam bentuk
laporan bisnis sangat diperlukan oleh suatu perusahaan agar kegiatan
operasional dapat berjalan secara efektif. Penggolongan laporan bisnis dapat
dilakukan atas dasar fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi,
penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksaan pertemuan. Mereka yang memerlukan
berbagai macam bentuk laporan tersebut antara lain pelatih manajemen, akuntan,
ilmuan dan sebagainya.
Untuk menyusun laporan,
berbagai macam persiapan perlu dilakukan seperti mendefinisikan maslaah, tujuan
dan cakupan, siapa yang akan menerima laporan, ementukan ide/gagasan,
mengumpulkan bahan-bahan, menganalisis dan menafsirkan data, dan mengorganisasi
data dan menyiapkan kerangka akhir.
Secara umum, suatu laporan
mencangkup tiga bagian penting, yaitu bagian pendahuluan , teks, dan penutup.
Bagian pendahuluan, mencangkup antara lain otorisasi, tata letak, masalah
tujuam ruang lingkup, metodologi, sumber, latar belakangm definisi istilah,
keterbatasn dan penyataan singkat atas hasil yang telah dilakukan. Adapun bagian
teks mencangkup antara lain penjelasan semua informasi penting beserta
pendukungnya. Pada bagian penutup meliputi antara lain rangkuman, kesimpulan,
dan rekomendasi.
Cara mengorganisasikan
laporan ada dua yaitu deduktif dan induktif. Sementara itu, cara mengorganisasi
teks laporan antara lain dengan menggunakan kriteria kreiteria atau
topic-topik, berdasarkan urutan kejadian, utuan lokas, menggunakan proses,
alphabet dan tingkat pentingnya.
2.5.2 Bab
19 – Penulisan Laporan Singat
Laporan Singkat sering
disebut dengan istilah laporan informal. Laporan informal memiliki berbagai
karakter yang membedakan dengan laporan yang lebih formal. Penyusunan suatu
draft laporan mencangkup berbagai keputusan seperti panjang, gaya, format, dan pengorganisasian
laporan. Laporan yang singkat atau laporan informal seing menggunakan bentuk
memo atau surat-surat sedangkan laporan yang lebih formal disajiakan dalam
bentuk manuskrip.
2.5.3 Bab
20 – Penulisan Laporan Formal
Suatu laporan bisnis yang
efektif akan dimulai dengan mendefinisikan maslah secara jelas. Setelah masalah
dinyatakan secara jelas, anda dapat menentukan informasi apa yang diperlukan
untuk memecahkan masalah. Di samping itu, anda juga akan dapat mengembangkan
suatu rencana bagiamana memperoleh informasi tersebut.
Dalam melakukan analisis
terhadap suatu masalah, kerangka menjadi sangat penting artinya. Ada dua jenis
kerangka yang digunakan untuk melakaukan analisis terhadap suatu masalah. Jika
tujuan anda adalah untuk meberikansuatu informasi kepada pihak lain, kerangka
yang dapat digunakan adalah kerangka informasional. Namun, jika tujuan anda
adalah mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi, kerangka yang tepat
adalah kerangka analitikal.
Dalam melakukan tahapan
penelitian, data yang anda kumpulkan dapat diperoleh memalui dua sumber, yaitu
sumber sekunder dan sumber primer. Pada umumnya, biaya memperoleh data sekunder
lebih murah dibandingkan dengan biaya data primer.
Setelah anda menyelesaikan
penelitan dan melakukan analisis terhadap data yang anda kumpukan, maka langkah
selanjutnya adalah anda perlu mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi.
Saran-saran yang anda sampaikan hendaklah praktis dan logis, sehingga
memudahkan pembaca dalam melakukan suatu tindakan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Disini penulis menyimpulkan bahwa metode
pembelajaran mata kuliah komunikasi bisnis ini sangat menarik karena pada tiap
pertemuan materi disiapkan oleh teman-teman sendiri . Kemudian jumlah siswa di kelas yang
hanya berjumlah lima belas orang membuat kegiatan belajar mengajar lebih
efektif . Dengan lebih banyaknya kegiatan praktek dalam mata kuliah ini , membuat
mahasiswa lebih memiliki rasa percaya diri dalam komunikasi .
3.2 Saran
Saran dari penulis untuk perkuliahan
komunikasi bisnis ini adalah agar lebih banyak mengajarkan penarapan atau kegiatan
praktek agar mahasiswa lebih banyak
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar