Jumat, 19 Desember 2014

makalah komunikasi bisnis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
            Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali. Sebelum berangkat kerja atau sekolah, berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti mendengarkan radio atau musik dalam format CD (Compact Disc) atau DVD (Digital Versatile Disc), menonton acara televisi, membaca koran, tabloid, atau majalah, atau bercengkrama dengan anggota keluarga.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media informasi yang ada, baik media komunikasi nonelektronik/konvensional maupun media komunikasi elektronik. Media komunikasi elektronik antara lain adalah penggunaan bahasa lisan, bahasa isyarat/tubuh, dan aneka media komunikasi yang menggunakan kertas. Sedangkan media elektronik antara lain adalah media audio-visual (televisi), interkom, internet, telepon biasa, videoconference, dan telepon seluler.
Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah,maupun besar, orang-orang yang berkecimpung di dalamnya tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, bagi mereka komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Mereka dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik yang konvensional, maupun yang elektronik sebagai sarana penyampaian pesan-pesan bisnis.
Seorang pimpinan suatu organisasi atau bisnis dapat memberikan perintah kerja atau tugas kepada bawahannya secara lisan maupun tertulis . Pembuatan pesan-pesan bisnis tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan dalam dunia bisnis .
Dalam Komunikasi Bisnis dibahas mengenai pentingnya komunikasi di dalam dunia bisnis , meliputi komunikasi verbal dan nonverbal , proses komunikasi , sebab-sebab timbulnya kesalahpahaman dalam komunikasi serta cara-cara memperbaiki atau meningkatkan komunikasi.


1.2   Rumusan Masalah
1.2.1            Bagaimana proses belajar mengajar mata kuliah komunikasi bisnis?
1.2.2         Apa saja ilmu yang didapatkan dalam proses perkuliahan ini?
1.3   Tujuan Penulisan
1.3.1         Mengetahui proses belajar mengajar mata kuliah komunikasi bisnis
1.3.2            Mengetahui ilmu yang didapatkan dalam proses perkuliahan ini


















BAB II
ISI

2.1       Bagian 1 Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis
2.1.1 BAB 1 Memahami Komunikasi Bisnis
Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu factor penting bagi pencapain tujuan suatu organisasi. Akan tetapi, sering kali orang mengabikan arti pentingnya komunikasi dalam dunia bisnis. Secara garis besar, ada dua kelompok komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal berkaitan dengan komunikasi yang dilaukan secara tertulis maupun lisan, misalnya dalam bentuk laporan, surat memo, dan rapat kerja. Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang tidak dilakukan secara tertulis atau lisan, seperti menggunakan bahasa isyarat (body language), symbol, seragam, ekspresi wajah, lamabng (logo) perusahaan, jarak saat berbicara dan warna.
Dalam kaitannya dengan proses komunikasi, ada lima tahapan yang peru diperhatikan : adanya ide atau gagasan, mengubah ide ke dalam suatu pesan, penyampaian pesan, menerima pesan, menafsirkan pesan, dan memberikan respons dan umpan balik (feedback).
Dalam komunikasi sering muncul kesalahpahaman dalam mengembangkan pesan, dalam menyampaikan pesan, dalam menerima pesan, maupun dalam menafsirkan suatu pesan. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi dapat diatasi dengan memperhatikan persepsi lawan bicara, ketepatan penyampaiannya, kredibilitas pengirim pesan , dan kemampuan mengendalikan pesan.
2.1.2 BAB 2 Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan antara individu yang satu dengan individu yang lain baik yang terjadi dalam suatu masyarakat umum maupun dalam suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis. Namun, dalam hal ini komunikasi antar pribadi lebih difokuskan pada komunikasi yang ada dalam suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis yaitu antara manjer dengan karyawan atau pegawai.
Komunikasi antarpribadi memiliki bermacam-macam tujuan, antara lain : unutk menyampaikan informasi, berbagai pengalaman, melakukan kerja sama, memotivasi, menumbuhkan simpati, dan melampiaskan kekecewaan dan kekesalan kepada orang lain.
Dalam komunikasi antarpribadi suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis tidak dapat dilepaskan dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manejer. Ada berbagi macam gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi, antara lain : Teori X dan Y yang dikemukakan oleh Doughlas McGregor, directinge, coaching, supporting dan delegating, yang dikemukakan oleh Luwdlow dan Panton, dan gaya kepemimpinan situasional yang dikemukakan Harsey dan Blanchard.
Dalam komunikasi antarpribadi juga perlu dipahami tentang bagaimana kebutuhan hidup manusia yang melakukan interaksi antarpribadi tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa kebutuhan manusia sangatlah bervariasi. Untuk memahami bagaimana kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam tersebut, maka muncullah berbagi penelitian yang dilakukan oleh para ahli sehingga mengahasilkan suatu teori, misalnya terori tentang hierarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, Terdiri Dua-Faktor yang dikemukakan oleh Herzberg.
Ketika Komunikasi antar Pribadi terjadi, maka mendengarkan memiliki peran yang sangat penting bagi tercapainya suatu pemahaman yang benar dalam suatu percakapan dengan orang lain. Mendengarkan dalam hal ini merupakan kegiatan medengar secara aktif dan dinamis yang memerlukan suatu konsentrasi secara penuh dan utuh tanpa diinterupsi adanya gangguan dalam berkomunikasi.
2.1.3 BAB 3 Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi yang meruapakan keterkatian antara individu-individu dengan organisasi, mempunyai peranan yang cukup penting bagi berjalannya fungsi-fungsi dalam suatu organisasi. Seorang manaher yang dinamis harus memiliki tiga peran penting., yaitu : peran antarpribadi, peran informasional, dan peran keputusan. Peran antarpribadi mencangkup peran monitoring, peran penyebar, dan peran juru bicara. Sementara itu peran keputusan mencangkup peran wirausaha, peran pengalokasi sumber daya, dan peran negosiator.
Beberapa kegiatan organisasional yang ada dalam suatu organisasi mencakup penentuan tujuan, pengambilan keputusan, pengukuran hasil kerja, pengembangan staf, keterkaitan dengan konsumen, negosiasi dengan pemasok, menghasilkan produk, dan interaksi dengan peraturan yang ada.
Untuk melakukan komunikasi secara efektif, perlu adanya pemilihan pola komunikasi baik melalui saluran komunikas formal dan nonformal. Saluran komunikasi formal dapat dilakukan dengan tiga bentuk komunikasi, yaitu komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal/lateral, dan komunikasi diagonal. Apabila dalam komunikasi formal, saluran komunikasinya didasarkan pada posisi kedudukan atau jabatan yang telah diatur sesuai dengan jenjang hierarkinya, dalam komunikasi informal semua informasi tidak lagi diatur menurut jenjang hierarkinya tetapi luwes/leluasa.
Tanpa melihat di mana Anda berkerja atau apa yang Anda lakukan, komunikasi akan memunyai peranan yang sangat penting bagi kemajuan karier Anda. Dengan melakukan penelaahan terhadap apa yang menajdi kekuatan dan kelemahan yang Anda miliki, menentukan yang realistic, dan melakukan latihan berbagai bentuk komunikasi, Anda akan dapat meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.
2.1.4 BAB 4 Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Semakin pesatnya perkembangan terknologi informasi dan komunikasi telah memberikan peluang untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa dan budaya yang berbeda. Pengembangan keterampilan komunikasi bisnis lintas budaya menjadi semakin penting artinya, mengingat kecendrungan dunia bisnis yang semakin mengglobal.
Terdapat tiga tingkatan, yaitu : Formal, Informal, dan Teknis. Kendala utama dalam komunikasi lintas budaya adalah perbedaan budaya dan masalah bahasa. Perbedaan budaya sering kali menjadi komunikas tidak efektif.
Perbedaan budaya dapat ditunjukkan dalam nilai-nilai sosial, ide status, kebiasaan pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu , pengaturan jarak bicara, konteks budaya, bahasa tubuh, adat-istiadat, perilaku hokum dan etika.


Seseorang dapat mempelajari budaya tertentu dengan cara membaca buku-buku artikel, berbicara dengan orang yang menjadi bagian dari suatu buadaya, mengunjungi suatu Negara, belajar bahasanya, belajar sejarah budaya suatu Negara, agama, politik, nilai-nilai dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat suatu Negara.
2.2 Bagian 2 – Proses Penulisan Pesan-Pesan Bisnis
2.2.1 Bab 5 Perencaan Pesan-Pesan Bisnis
Proses penyususnan pesan-pesan bisnis terdiri dari tiga hal, yaitu perencaan, komposisi, dan revisi. Dalam melakukan perencaan , maksud / tujuan penyampaian bisnis harus ditentukan terlebih dahulu baik secara umum maupun khusus. Di samping itu, dalam tahap perencanaan, analisis audiens yang mencangkup pengembangan profil audiens, pemenuhan kebutuhan informasi audiens, dan pemenuhan kebutuhan motivasional audiens juga perlu dilakukan.
Langkah lain dalam proses perencaan pesan-pesan bisnis adalah menentukan ide pokoknya. Ide pokok meruapakan rangkuman dari pesan-pesan yang disampaikan. Dengan mendefinisikan ide pokok, akan diperoleh arahan atau petunjuk tentang apa yang harus dilakukan. Untuk menemukan ide pokok ada beberapa teknik yang dapat digunakan, diantaranya story teller’s tour , random list, CFR worksheet, journalistic appoarch, dan question and answer chain.
2..2.2 Bab 6 Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis
Dalam suatu pesan bisnis yang diorganisasi dengan baik, semua informasi penting dan maksud atau tujuan penulisan pesan-pesan bisnis dinyatakan secara jelas. Disamping itu, ide-ide juga dihasilkan secara logis. Organisasi yang baik penting karena hal itu membuat pesan-pesan yang disampaikan menjadi lebih efektif dan memudahkan atau menyerderhanakan pekerjaan komunikator.
Pengorganisasian suatu pesan memerlukan pengempokan ide-ide secara tepat. Ada dua pendekatan organisasinal yang cukup mendasar yaitu pendekatan langsung dan pendekatan tidak langsung. Dengan pendekatan langsung, ide pokok ditempatkan pada bagian terdahulu, kemudian baru diikuti bukti-bukti pendukungnya; sedangkan dalam pendekatan tidak langsung, bukti-bukti pendukung ditempatkan terdahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Pendekatan langsung sangat baik diterapkan bagi orang-orang yang sangat tertarik atau senang terhadap pesan-pesan yang akan disampaikan. Sementara itu, pendekatan tidak langsung tepat untuk orang-orang yang bersikap skeptic atau tidak senang terhadap pesan-pesan yang disampaikan.
2.2.3 Bab 7 Revisi Pesan-Pesan Bisnis
Revisi merupakan langkah terkahir dalam mengembangkan pesan-pesan bisnis secara efektif. Setiap pesan bisnis perlu diedit baik menyangkut masalah isi dan pengorganisasiaanya, gaya penyampaianya, maupun format penulisannya.
Gaya penulisan yang efektif dimulai dengan pemilihan kata yang tepat. Dalam memilih kata perlu diperhatikan antara lain memilih kata yang sudah familier / sudah dikenal secara umum, singkat , dan hindarkan kata yang memiliki pengertian gAnda.
Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencangkup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, dan kompleks. Kalimat-kalimat yang sangat singkat dan menggunakan kalimat aktif akan mempermudah audiens Anda dalam memahami maksud dan tujuan suatu pesan-pesan bisnis.
Dalam mengembangkan suatu paragraph dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain dengan menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan mengenai sebab-akibat, melakukan kalsifikasi (pengelompokan), dan pembahasan mengenai pemecahan masalah (problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal, dan usahakan untuk setiap paragraph singkat saja.
2.3 Bagian 3 – Komunikasi melalui Surat
2.3.1 Bab 8 – penulisan Direct Reuquest
Maksud Direct request adalah untuk mendapatkan suatu respon dari para pembaca dengan menjawab pertanyaan , emngirim barang atau jasa, atau sutatu tindakan yang lain. Meskipun berasumsi bahwa respons pembaca adalah menyenangkan, Anda perlu meyakinkan diri Anda dengan para pembaca dengan cara-cara yang menyenangkan pula. Permintaan terhadap suatu informasi dapat berasal dari dalam maupun dari luar suatu organisasi.
Surat-Surat direct Request dapat digunakan untuk berbagi macam aplikasi, seperti melakukan pesanan barang atau jasa (orders) , surat pengaduan bisnis, surat reservasi, meminta informasi penting terhadap suatu produk baru, mengajukan klaim, dan adjustment , dan pemohonan kredit.
Untuk mempermudah tugas-tugas pembaca, Anda sebaiknya memulai dengan permintaaan (request)apa yang Anda kehendaki dan memberikan penjelasan yang lebih rinci yang akan dapat membantu pembaca melakukan apa yang dihendaki secara benar dan tepat. Apabila Anda meminta beberapa barang yang berbeda, maka lebih baik beri masing-masing barang tersebut untuk lebih memudahkan pembaca memberikan jawaban atau tanggapanya. Suatu suratdirect request dapat ditutup dengan ucapan terima kasih, suatu tindakan khusus dan indikasi batas waktu (deadline) suatu pengiriman.
2.3.2 Bab 9 – Penulisan Permintaan Pesan-Pesan Rutin dan Positif
Strategi penulisan untuk permintaan rutin, pesan-pesan good news , serta goodwill pada umumnya menggunakan pendekatan langsung (direct approach), yang memnungkinkan para pembaca secara langsung dapat mengetahui apa maksud penyampain suatu pesan. Hal ini berbeda dengan pesan-pesan bisnis yang mempunyai dampak yang kurang baik bagi pembacanya.
Pendekatan langsung yang digunakan dalam penulisan permintaan rutin dan pesan-pesan positif lainnya mencangkup tiga hal, yaitu kemukakan ide pokok pada bagian awal, diikuti dengan penjelasan yang lebih rinci di bagian pertengahan , dan diakhiri dengan salam penutup yang berisi pernyataan keramahan dan tindakan khusus yang diharapkan.
Disamping memiliki keunggulan seperti langsung pada pokok bahasan dan menghemat waktu, pendekatan langsung juga memiliki kelemahan seperti factor kebiasaan, dalam arti bahwa sebagian penyampaian pesan merasa tidak terbiasa dengan pendekatan langsung.
Dalam menjawab surat permintaan informasi yang memiliki potensi penjualan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu berikan respon secepatnya, berikan dukungan terhadap penjualan, dan berikan kesan yang positif terhadap perusahaan Anda. Selain menangani berbagai permintaan informasi, suat perusahaan sering kali menangani berbagai permintaan kredit rutin, baik yang berkaitan dengan memberikan persetujuan kredit maupun pemberian referensi kredit bagi yang membutuhkannya.
Bentuk informasi positif yang lain adalah meberikan surat rekomendasi kepada orang lain. Surat rekomendasi ini bersifat rahasia sehingga yang meminta surat rekomendasi tidak boleh tahu tentang isi surat tersebut. Oleh karena itu, surat rekomendasi biasanya langsung dikirim ke organisasi / lembaga yang meminta rekomendasi tersebut.
2.3.3 Bab 10 – Penulisan Bad News
Maksud dari pesan-pesan Bad News adalah untuk menyampaikan informasi yang kurang menyenangkan dengan tetap menjaga atau memperhatikan bagaimana dampaknya bagi audiens Anda. Sebagai contoh : berita duka cita, pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan jabatan, penolakan kredit, kegagaln ujian, penolakan lamaran kerja, dan sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Anda harus mempertimbangkan bagaimana pAndangan audiens. Bahkan, kalau memungkinkan Anda dapat menjelaskan bagaimana pesan-pesan bed news tetap memberikan manfaat bagi audiens Anda.
Secara umu pendekatan organisasional yang banyak diterapkan untuk pesan-pesan bad news adalah indirect approach, yang dimulai dengan suatu pembuka yang bersifat netral, kemudian diikuti dengan suatu alas an yang mendukung pernyataan bad news, dan diakhiri dengan kata penutup yang memiliki dampak positif bagi audiens Anda.
Pendekatan organisasional lainnya adalah direcr approach, yang digunakan terutama untuk penyampaian pesan-pesan bad-news yang mempunyai dampat emosional yang sangat kecil terhadap audiens, yang dimulai dengan pernyataan bad news, diikuti dengan alasan yang jelas dan diakhiri dengan kata penutup yang positif.
2.3.4 Bab 11 – Penulisan pesan pesan persuasif
Dalam mengembangkan pesan pesan persuasive secara efektif perlu diperhatikan lima komponen penting yaitu (1) mementukan kredibilitas Anda, (2) menyiapkan kerangka argumentasi, (3) menggunakan daya pemikat atas dasar logika dan emosional, (4) memperkuat posisi Anda dengan menggunakan bahasa yang baik dan bukti yang jelas.
Untuk memperkuat kredibilitas Anda dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif, beberapa cara dapat dilakukan, diantarnya adalah : memebrikan dukungan terhadap penyataan Anda dengan fakta dan sumber-sumber lainnya; menjelaskan tujuan Anda secara jeals; menunjukkan sikap hormat; dan menunjukkan sikap percaya kepada pihak lain.
Dalam penyampaian pesan pesan secara persuasive, rencana organisasional yang dapat digunakan adalah dengan menerapka prinsip AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Untuk membuka suatu dialog, lontarkan pertanyaan yang menarik pembaca dengan fakta, penjelasan lebih rinci, dan tambahan informasi yang bermanfaat bagi pembaca. Berikutnya Anda perlu meningkatkan hasrat pembaca dengan memberikan bukti-bukti yang lebih banyak dan manfaat bagi pembaca. Yang terakhir, Anda dapat mengambil kesimpulan dengan memotivasi pembaca agar bersedia mengambil tindakan yang lebih spesifik, dengan menekankan hasil positif suatu tindakan, dan dengan memberikan kemudahan bagi pembaca dalam merespons.
Untuk meperkuat posisi Anda dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif, Anda dapat menggunakan semantic, metafora, anekdot, bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, dan fakta yang mampu memperkuat posisi Anda.
Ada beberapa kunci dalam menyampaikan pengaduan, permintaan, atau penyesuaian yang baik secara persuasive yaitu 1) mengemukakan semua fakta dengan lebih rinci, logis, dan menarik pembaca, 2) mengekspresiakan perasaan Anda dengan tenang, 3) memfokuskan pada manfaat atas problem-solusi, dan 4) memberikan pernytaan permintaan suatu tindakan secara spesifik dan beralasan.
2.3.5 Bab 12 – Dasar-Dasar Korespondensi Bisnis
Korespondensi bisnis merupakan suatu kegiatan korespondensi yang dilakukan dalam dunia bisnis, baik dalam bentuk surat, memo, agenda, proposal, maupun laporan bisnis.
Surat merupakan sarana komunikasi tertulis yang disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain dengan menggunakan media tertentu. Salah satu hal yang membedakan surat biasa dengan surat bisnis adalah tujuan penulisannya. Surat bisnis berorientasi pada kegiatan bisnis maupun gaya bahasa yang digunakannya.
Dalam perkebangannya, seorang dapat menulis dan mengirimkan surat dengan secarik kertas maupun secara elektronik. Di samping itu, pengrimiman surat secara elektronik dapat dilakukan dengan menggunakan telepon seluler untuk varian tertentu maupun dengan menggunakan computer yang sudah dilengkapi dengan modem.
Melalui surat, seorang dapat menyampaikan informasi penting kepada orang lain, sebagai alat bukti tertulis, alat untuk mengingat-ingat, alat bukti historis, dan untuk pedoman kerja.
Surat dapat dikelompokkan berdasarkan wujudnya, pemakaiannya, sifat, jumlah sasaran yang dituju, urgensinya, dan tujuannya. Bagian bagian penting dalam surat biasanya mencangkup kepala surat, tanggal, nomor, lampiran, hal, alamt yang dituju, salam pembuka, paragraph pembuka, paragraf isi, paragraf penutup, salam penutup, tAnda tangan, nama terang, tembusan dan inisial.
Bentuk surat dapat dibedakan menjadi (a) bentuk lurus penuh, (b) bentuk setengah lurus, (c) bentuk lurus, (d) bentuk bertakuk, (e) bentuk paragraph menggantung, (f) bentuk Amerika, dan (g) bentuk Inggris.
Bagaimana dengan bahasa surat? Secara umum, bahasa yang digunakan dalam dunia korespondensi mencangkup tiga hal, yaitu (a) pemilihan kata-kata yang sudah dikenal, (b) pemilihan kata-kata yang cermat, dan (c) pemilihan kata-kata bermakna jelas dan dihindari yang bermakna lebih dari satu.
2.4 Bagian 4 – Komunikasi Tentang Pekerajaan
2.4.1 Bab 13 – Penulisan Surat Lamaran Kerja
Surat Lamaran kerja merupakan pintu gerbang pelamar kerja memasuki dunia bisnis. Oleh karena itu, pelamar kerja dapat menggunakan pendekatan Attention, Interest, Desire, and Action (AIDA) dalam membuat surat lamaran kerja.
Secara garis besar surat lamaran kerja mencangkup tiga hal, yaitu paragraf pembuka, paragraf pertengahan, dan paragraf penutup. Paragraf pembuka lebih menekankan bagaimana pelamar kerja dapat menarik perhatian pembaca melalui suatu pernyataan rangkuman, nama person, sumber publikasi, pertanyaan , dan cuplikan berita. Paragraf pertengahan merupakan penjelasan terhadap apa yang diminati dan sangat diharapkan oleh pembaca seperti kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan berbagai minat dan aktivitas. Dalam surat lamaran kerja, paragraph penutup mencangkup suatu tindakan yaitu untuk wawancara. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemanggilan pelamar kerja, pelamar kerja perlu mencantumkan alamat yang lengkap yang memudahkan organisasi yang menawarkan lowongan kerja menghubungi pelamar kerja.
2..4.2 Bab 14 – Penulisan Resume
Suatu Resume merupakan factual terhadap kualifikasi Anda. Dalam resume, Anda harus menekankan pada poin-poin penting kemampuan Anda. Suatu resume tak dapat dipisahkan dari suatu lamaran kerja. Resume dapat digunakan untuk mejual kemampuan yang Anda miliki bagi organisasi / perusahaan yang memerlukannya.
Persiapan resume meliputi mengumpulan informasi penting, perencanaan resume, dan menyusun resume. Sebagaimana dokumen tertulis yang lain, resume harus direfleksikan suatu stAndar isi, organisasi, dan gaya yang tinggi. Apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan resume, kemungkinan besar wawancara tak akan dapat berlangsung sebagaimana yang Anda harapkan.
Resume kronologis menggunakan judul pendidikan dan pengalaman secara berurutan, dimulai dari pendidikan dan pengalaman yang terbaru. Resume fungsional menggunakan fungsi-fungsi yang dapat Anda lakukan sebagai judul-judul utamanya. Sedangkan penggabungan antara kedua bentuk resume tersebut disebut dengan resume kombinasi. Anda dapat memilih salah satu dari ketiga bentuk resume mana yang lebih cocok dengan jenis pekerjaan yang Anda pilih.
2.4.3 Bab 15 – Wawancara Kerja
Suatu Organasasi / Perusahaan yang mengundang anda untuk melakukakn wawancara kerja mencari pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai yang dibutuhkan.
Wawancara kerja merupakan sebagian kegiatan penting dalam proses mencari pekerjaan, selain resume dan surat lamaran kerja. Untuk menghadapi wawancara, perlu berbagai perisapan muali cara berpakaian , nada suara, cara menjawab pertanyaan, cara duduk dan sejenisnya. Jangan sampai wawancara yang merupakana kesempatan emas yang sangat berharga hilang begitu saja, tanpa persiapan yang matang.
Anda perlu mengenali jabatan pekerjaan dan perusahaan melalui berbagai publikasi resmi yang diterbitkan oleh perusahaan yang anda lamar. Pemahaman anda mengenai pekerjaan dan perusahaan ygn anda lamar menunjukkan seberapa besar kesungguhan anda dalam mencari kerja.
Antisipasi terhadap pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan dalam wawancara sangat penting. Paling tidak, anda akan dapat mempersiapkan berbagai kemungkinan jawaban yang dapat anda sampaikan pada saat wawancara berlangsung.
Segera setelah wawancara berakhir, sudah selayaknya apabila anda menyampaikan suatu penghormatan melalui surat ucapan terimakasih, teruatama kepada pewawancara yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan wawancara dengan anda. Berikan kesan yang positif kepada pewawancara, meskipun kemungkinana diterima sebagai oegawai baru relatif kecil.
2.4.4 Bab 16 – Presentasi Bisnis
Presentasi Bisnis bagi para staf manajer pada semua level atau tingakatan dalam suatu perusahaan berskala menengah dan besar merupakan hal yang biasa, baik dalam kaitannya dengan masalah pemasaran, keuangan, personalia, produksi , dan teknologi informasi. Oleh karena itu, mereka perlu memperhatikan berbagai factor yang dapat menunjang keberhasilan presentasi.
Presentasi bisnis, paling tidak memiliki empat tujuan utama, yaitu menginformasikan pesan-pesan bisnis, menghibur audiens, menyentuh emosi audiens, dan memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu. Meskipun dalam praktiknya, suatu perusahaan dapat saja bertujuan sekedar menyampaikan pesan-pesan bisnis tertentu bagi audiens.
Sebelum melakukan presentasi bisnis, perlu dipersiapkan beberapa hal, seperti penguasaan materi yang ingin disampaikan, pengusaan alat bantu presentasi bisnis, menganalisis audiens dan menganalisis lingkungan tempat berlangsungnya presentasi bisnis.
Alat bantu presentasi bisnis yang ada di pasar saat ini sangat bervariasi, mulai dari paling sederhana sampai pada alat bantu visual elektronik dengan teknologi canggih. Sarana pendukung dalam presentasi bisnis diharapkan mampu memperjelas pemahaman para audiens dalam menangkap suatu materi dan menarik bagi audiens.
Dalam melakukan presentasi bisnis, seorang presenter sebaiknya perlu melakukan analisis audiens yang berkaitan dengan apa, siapa, kapan, dan bagaimana presentasi bisnis itu dilakukan. Selain itu, seorang presenter juga perlu menganalisis bahasa tubuh yang sebaiknya digunakan dan meninjau lokasi secara sekilas.
Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya diri dan berlatih melakukan presentasi bisnis
2.4.5 Bab 17 –Negosiasi
Dalam dunia bisnis, negosiasi merupakan aktivitas yang lazim digunakan dalam mencapai suatu kesepakatan bersama anatara kedua belah pihak. Negosiasi memiliki berbagai pengertian yang pada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu bagaimana mencapai kesepakatan bersama.
Menurut Hartman, negosiasi adalah suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak tersebut mengenai masalah yang sama.
Menurut Oliver, negosiasi adalah sebuah transaksi antara kedua belah pihak yang mempunyai ha katas hasil akhir. Hal ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi suatu proses yang saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
Sementara itu, menurut Casse, negosiasi adalah proses yang paling sedikit melibatkan kedua belah pihak dengan perserpsi, kebutuhan, dan motivasi yang berbeda, yang mencoba untuk bersepakat tentang suatu hak demi kepentingan bersama.
Berdasarkan beberapa pengertian negosiasi tersebut, dapat dikemukakan bahwa negosiasi melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi
Ada enam tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam proses negosiasi, antara lain (1) persiapan , (2) kontak pertama , (3) konfortasi, (4) konsiliasi/kompromi, (5) solusi, (6) pascanegosiasi / konsolidasi
Ada empat tipe negosiator, yaitu negosiator curang , negosiator professional, negosiator bodoh, dan negosiator naif.
2.5 Bagian 5 – Komunikasi melalui laporan
2.5.1 Bab 18 – Penulisan Laporan Bisnis
Berbagai macam bentuk laporan bisnis sangat diperlukan oleh suatu perusahaan agar kegiatan operasional dapat berjalan secara efektif. Penggolongan laporan bisnis dapat dilakukan atas dasar fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksaan pertemuan. Mereka yang memerlukan berbagai macam bentuk laporan tersebut antara lain pelatih manajemen, akuntan, ilmuan dan sebagainya.
Untuk menyusun laporan, berbagai macam persiapan perlu dilakukan seperti mendefinisikan maslaah, tujuan dan cakupan, siapa yang akan menerima laporan, ementukan ide/gagasan, mengumpulkan bahan-bahan, menganalisis dan menafsirkan data, dan mengorganisasi data dan menyiapkan kerangka akhir.
Secara umum, suatu laporan mencangkup tiga bagian penting, yaitu bagian pendahuluan , teks, dan penutup. Bagian pendahuluan, mencangkup antara lain otorisasi, tata letak, masalah tujuam ruang lingkup, metodologi, sumber, latar belakangm definisi istilah, keterbatasn dan penyataan singkat atas hasil yang telah dilakukan. Adapun bagian teks mencangkup antara lain penjelasan semua informasi penting beserta pendukungnya. Pada bagian penutup meliputi antara lain rangkuman, kesimpulan, dan rekomendasi.
Cara mengorganisasikan laporan ada dua yaitu deduktif dan induktif. Sementara itu, cara mengorganisasi teks laporan antara lain dengan menggunakan kriteria kreiteria atau topic-topik, berdasarkan urutan kejadian, utuan lokas, menggunakan proses, alphabet dan tingkat pentingnya.
2.5.2 Bab 19 – Penulisan Laporan Singat
Laporan Singkat sering disebut dengan istilah laporan informal. Laporan informal memiliki berbagai karakter yang membedakan dengan laporan yang lebih formal. Penyusunan suatu draft laporan mencangkup berbagai keputusan seperti panjang, gaya, format, dan pengorganisasian laporan. Laporan yang singkat atau laporan informal seing menggunakan bentuk memo atau surat-surat sedangkan laporan yang lebih formal disajiakan dalam bentuk manuskrip.
2.5.3 Bab 20 – Penulisan Laporan Formal
Suatu laporan bisnis yang efektif akan dimulai dengan mendefinisikan maslah secara jelas. Setelah masalah dinyatakan secara jelas, anda dapat menentukan informasi apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Di samping itu, anda juga akan dapat mengembangkan suatu rencana bagiamana memperoleh informasi tersebut.
Dalam melakukan analisis terhadap suatu masalah, kerangka menjadi sangat penting artinya. Ada dua jenis kerangka yang digunakan untuk melakaukan analisis terhadap suatu masalah. Jika tujuan anda adalah untuk meberikansuatu informasi kepada pihak lain, kerangka yang dapat digunakan adalah kerangka informasional. Namun, jika tujuan anda adalah mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi, kerangka yang tepat adalah kerangka analitikal.
Dalam melakukan tahapan penelitian, data yang anda kumpulkan dapat diperoleh memalui dua sumber, yaitu sumber sekunder dan sumber primer. Pada umumnya, biaya memperoleh data sekunder lebih murah dibandingkan dengan biaya data primer.
Setelah anda menyelesaikan penelitan dan melakukan analisis terhadap data yang anda kumpukan, maka langkah selanjutnya adalah anda perlu mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Saran-saran yang anda sampaikan hendaklah praktis dan logis, sehingga memudahkan pembaca dalam melakukan suatu tindakan.








BAB III
PENUTUP

3.1       Simpulan
            Disini penulis menyimpulkan bahwa metode pembelajaran mata kuliah komunikasi bisnis ini sangat menarik karena pada tiap pertemuan materi disiapkan oleh teman-teman sendiri . Kemudian jumlah siswa di kelas yang hanya berjumlah lima belas orang membuat kegiatan belajar mengajar lebih efektif . Dengan lebih banyaknya kegiatan praktek dalam mata kuliah ini , membuat mahasiswa lebih memiliki rasa percaya diri dalam komunikasi .
3.2       Saran
            Saran dari penulis untuk perkuliahan komunikasi bisnis ini adalah agar lebih banyak mengajarkan penarapan atau kegiatan praktek  agar mahasiswa lebih banyak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar